Internasional

PCINU Komit Kenalkan NU ke Khalayak Yaman

Jum, 3 Juni 2016 | 14:30 WIB

Tarim, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yaman masa bakti 2016-2017 berkomitmen akan mengenalkan NU kepada khalayak Yaman secara luas. Sejak dilantik Januari lalu di Tarim, pengurus terus melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung syiar Nahdlatul Ulama di Yaman.

Selain kegiatan di bidang ubudiyah seperti Maulid Nabi, Tahlil, dan doa bersama, PCINU Yaman juga aktif menghidupkan kegiatan ilmiah seperti bahtsul masail, diskusi intensif ushul fiqh, penerbitan bulletin, buku saku ke-NU-an, serta kaderisasi.

PCINU Yaman kini berada di bawah pimpinan Tohirin Shodiq sebagai rais syuriyah dan Moh Imam Rohmatulloh sebagai ketua tanfidziyah. Kedua mahasiswa Al-Ahqaf University ini mengajak kepada seluruh pengurus terlantik untuk melaksanakan mandat sebagai pengurus PCINU dan tetap menjaga loyalitas kepada Nahdlatul Ulama.

Ada yang unik pada kepengurusan PCINU Yaman kali ini.  Yakni adanya para habaib lokal yang masuk jajaran Mustasyar PCINU, seperti Habib Abdulqodir al-Idrus, Habib Zaid bin Yahya,  Habib Abdurrohman Assegaf, dan Habib Abubakr bin Sumaith.

Imam sebagai ketua tanfidziyah PCINU Yaman berharap Nahdliyyin dapat meningkatkan kualitas intelektual di masing-masing lembaga tempat mereka belajar. “Kita harus tunjukkan bahwa NU adalah organisasi yang baik dan berkualitas. Bukan hanya berkualitas organisasi dan programnya, akam tetapi sumber daya manusianya,” ujarnya, Rabu (1/6).

Ia juga mendorong warga NU konsisten terhadap amaliyah NU namun juga kritis dalam hal kajian,  sesuai kaidah al-munafadhah alal qadimis shalih wal akhdu bil jadid ashlah (melestarikan tradisi lama yang baik dan mengadopsi hal-hal baru yang lebih baik). “Dan melestarikan kembali ikatan keilmuan antara ulama Indonesia dan Hadramaut. Dan kita tetap selalu berkomunikasi dengan PBNU pusat sebagai payung organisasi kita bersama," imbuhnya.

PCINU Yaman selama ini mengaku tidak mendapat kendala berarti dalam mensyiarkan NU di Yaman sebab tradisi amaliah ubudiah masyarakat sufi Yaman dan Indonesia sangat banyak kemiripan. (M Nasirul Haq/Mahbib)