Internasional HARLAH KE-96 NU

PCINU Tiongkok: Jadilah Menara Ilmu

Ahad, 24 Maret 2019 | 09:45 WIB

PCINU Tiongkok: Jadilah Menara Ilmu

Istighotsah Harlah NU ke-96 PCINU Tiongkok.

Changchun, NU Online
Memperingati hari lahir ke-96 NU versi hijriyah, pengurus dan warga NU di luar negeri tak ketinggalan turut menggelar istighotsah kubro, salah satunya Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok.

Acara diadakan di kediaman Katib Syuriah PCINU Tiongkok, Su’udut Tasiq di Kota Changchun, Tiongkok mulai pukul 10.00 waktu setempat. Kegiatan ini disiarkan langsung melalui aplikasi Zoom agar bisa dijangkau warga Nahdlyin di berbagai wilayah Tiongkok.

Baik ketua tanfidziyah maupun rais syuriyah hadir pada kegiatan ini. Ketua Tanfidziah Nurwidiyanto mengajak kepada para peserta untuk terus mencintai NU. "Kita harus bangga menjadi bagian dari NU dan harus terus mencintai NU. Untuk itu kita harus meneruskan perjuangan para pendahulu NU," ujar Widi dalam sambutannya.

Lebih lanjut Widi yang juga Dosen Unwahas Semarang, Jawa Tengah ini mengajak kepada para pengurus PCINU Tiongkok untuk menjadi menara ilmu di negeri Tirai Bambu.

"Kepada para pengurus PCINU Tiongkok yang mayoritas alumni pesantren, harus menyebarkan ilmu yang didapat di pesantren terutama menyebarkan ajaran Ahlussunah wal Jamaah Annahdliyah. Apalagi di negeri minoritas seperti ini. Kita harus menjadi menara ilmu," harapnya.

Rais Syuriyah KH Imron Rosyadi mengatakan, sebagai organisasi yang menjunjung tinggi perdamaian, NU harus menjadi agen perdamaian di Tiongkok.

"NU sebagai organisasi yang mengusung perdamaian sudah tentu kita sebagai Nahdliyin yang berada di Tiongkok ini ikut andil dalam menyebarkan perdamaian. Apalagi dalam menyongsong satu abad lahirnya NU, PCINU Tiongkok harus menjadi bagian dalam mempromosikan Islam ala Ahlussunah wal Jamaah Annahdliyah di negeri ini," paparnya.

Ia menyebutkan, kejadian penembakan terhadap umat Islam yang tengah mengerjakan shalat Jumat di New Zealand menjadi pelajaran bersama, agar hal serupa tidak terjadi. (Waki Ats Tsaqofi/Kendi Setiawan)