Internasional

Pengalaman Malam Nisfu Sya’ban di Madinah

Rab, 2 Mei 2018 | 11:00 WIB

Madinah, NU Online
Dalam ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah, malam Nisfu Sya'ban merupakan waktu istimewa. Karenanya, tidak sedikit yang melakukan sejumlah amaliah khas Nahdlatul Ulama, termasuk saat berada di Makkah dan Madinah.

Hal tersebut seperti disampaikan Ustadz Fauzi Palestin bersama sejumlah jamaah umrah dari Tanah Air kala sedang berada di kota Madinah. “Karena mengisi malam Nisfu Sya’ban dengan sejumlah tradisi khas NU memiliki landasan yang tidak terbantahkan,” katanya kepada media ini, Selasa (1/5). 

Dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut membantah bahwa tradisi seperti membaca surat Yasin sebanyak tiga kali adalah mengada-ada. “Hal tersebut bukanlah sebatas asumsi atau sugesti yang tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah,” kata alumnus Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur tersebut.

“Sebagai bentuk keistiqamahan menjaga tradisi ulama, beserta para jamaah Nurul Hayat, kami pada malam Nisfu Sya’ban mengisinya dengan membaca surat Yasin bersama sebanyak tiga kali untuk mengharap keberkahan dan ridha dari Allah,” kata Ustadz Fauzi, sapaan akrabnya. 

Menurut salah seorang tim narasumber di Pimpinan Wilayah Aswaja NU Center Jawa Timur tersebut, sebenarnya sejak awal berkeinginan melakukan tradisi tersebut di pelataran Masjid Nabawi. “Namun lantaran khawatir diusir laskar, akhirnya dilaksanakan di hotel,” katanya.

Kepada jamaah, Ustadz Fauzi  menjelaskan hadits sesungguhnya Allah memperhatikan hamba-Nya dengan penuh rahmat pada malam Nisfu Sya’ban, kemudian Allah SWT akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin. “Yakni orang yang hatinya ada kebencian antar sesama umat Islam,” katanya sembari menyebutkan HR Thabrani fi Al-Kabir no 16639.

Kendati diselenggarakan di hotel, namun hal tersebut tidak mengurangi khidmat dan kekhusyuan jamaah. “Alhamdulillah para jamaah sangat antusias mengikuti kegiatan ini,” ungkapnya.

Ustadz Fauzi juga mengingatkan bahwa sebenarnya banyak masyarakat yang kurang memahami tradisi amaliah pada pertengah bulan Sya'ban tersebut. "Bahkan mungkin warga NU sekalipun, ada juga yang kurang memiliki pemahaman terkait keunggulan ibadah kala Nisfus Sya'ban," ungkapnya. Hal tersebut dibuktikan dengan jamaah yang dibimbing umrah, nyatanya tidak sedikit yang baru memahami tradisi membaca surat Yasin dengan sejumlah tujuan tersebut, lanjutnya.

Menurutnya, banyak kelebihan melakukan tradisi peringatan malam Nisfu Sya’ban di tanah suci. “Selain mendapatkan kemuliaan Nisfu Sya'ban, juga mendapatkan kemuliaan tanah haram,” pungkasnya. (Red: Ibnu Nawawi)