Colombo, NU Online
Para pemimpin Muslim di Sri Lanka yang tergabung dalam All Ceylon Jamiyyathuul Ulama (ACJU) -semacam dewan cendekiawan Muslim- menyampaikan belasungkawa atas terjadinya teror bom di sejumlah gereja dan hotel di negara itu. Mereka juga mengaku siap memberikan uluran tangan persahabatan dan solidaritas bagi warga umat Nasrani.Ā
ACJU menilai, teror bom yang terjadi di Sri Lanka pada Minggu Paskah lalu adalah tindakan pengecut. Mereka meminta agar siapapun yang terlibat dalam aksi itu dijatuh hukuman berat. Pernyataan ini disampaikan menyusul sikap pemerintah Sri Lanka yang enggan memberikan informasi secara lebih rinci tentang para pelaku yang sudah ditangkap. Dilaporkan bahwa sejauh ini ada 40 orang yang ditangkap terkait dengan teror bom di Sri Lanka.
"Kami mendorong pemerintah untuk memberikan keamanan bagi semua tempat-tempat ibadah dan memberikan hukuman maksimum terhadap semua orang yang terlibat dalam aksi pengecut ini," kata ACJU, dilansir AFP, Selasa (23/4).
ACJU menyebut, setelah terjadi teror bom di sejumlah titik di Sri Lanka pihaknya telah bertemu dengan Uskup Agung Colombo, Kardinal Malcolm Ranjith. Sebagaimana diketahui, pada Minggu Paskah kemarin terjadi serangan bom di delapan lokasi di Sri Lanka; tiga di kebaktian gereja, tiga di hotel, satu di luar kebun binatang di selatan Ibu Kota Kolombo, dan satu lagi di pinggiran kota. Akibatnya, sedikitnya 310 orang meninggal dunia dan 500 orang lainnya terluka, termasuk luka parah. Jumlah itu kemungkinan masih akan bertambah.
Hal yang sama juga dilakukan Dewan Syura Nasional (NSC) Sri Lanka. Majelis yang beranggotakan 18 organisasi Muslim di Sri Lanka itu mengucapkan belasungkawa atas terjadinya teror bom di negeri itu. Mereka mendorong pemerintah Sri Lanka agar mengusut tuntas siapa dalang di balik teror bom yang menyebabkan ratusan orang meninggal itu.Ā
āMelakukan semua hal yang mungkin dalam upaya-upaya menangkap biang keladinya siapa pun itu dan dari komunitas mana saja mereka berasal," tegas Dewan Syura Nasional Sri Lanka kepada pemerintah.Ā
Sekitar 40 orang yang ditangkap terkait serangkaian teror bom diidentifikasi sebagai warga negara Sri Lanka. Hingga kini, identitas detail mereka belum diungkap. Otoritas setempat menyebut kalau para tersangka tersebut berasal dari satu kelompok radikal. Namun tidak disebutkan nama kelompoknya. (Red: Muchlishon)