Internasional

Wapres Jusuf Kalla Apresiasi Buku 'Islam, Indonesia, dan China'

NU Online  ·  Sabtu, 27 April 2019 | 16:30 WIB

Wapres Jusuf Kalla Apresiasi Buku 'Islam, Indonesia, dan China'

Wapres JK dan sejumlah menteri bersama PCINU Tiongkok, Jumat (26/4)

Beijing, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok memberikan secara khusus terbaru yang berjudul Islam, Indonesia, dan China: Pergumulan Santri Indonesia di Tiongkok kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri kabinet kerja lainnya.

Penyerahan buku tersebut dilakukan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kedua Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok Jumat (26/4) malam. Penyerahan buku dilakukan oleh Rais Syuriyah KH Imron Rosyadi Hamid dan Wakil Rais Syuriyah Ahmad Syaifuddin Zuhri.

Wapres Jusuf Kalla mengapresiasi karya terbaru NU Tiongkok tersebut dengan disaksikan oleh Menko Maritim Luhut B Panjaitan, Menlu Retno Marsudi dan Menristek Dikti, M Nasir.
 
Buku yang ditulis oleh 23 santri NU yang sedang studi, kerja dan alumni di Tiongkok ini membahas bagaimana Islam di Tiongkok. Dijelaskan pula relasi antar masyarakat Indonesia dan Tiongkok. Serta bagaimana ritual keagamaan di Tiongkok, serta perkembangan ekonomi politik dan digital Tiongkok.
 
"Buku ini hasil dari tulisan-tulisan para santri yang belajar S1 hingga S3 dengan latar belakang keilmuan beragam. Mereka  menuliskan bagaimana pengalaman mereka selama berislam di Tiongkok," kata Ahmad Syaifuddin Zuhri yang juga mahasiswa Doktoral Politik dan Kajian Internasional di Central China Normal University. Syaifuddin juga terlibat seagai editor buku tersebut.

KH Imron Rosyadi Hamid, yang akrab dipanggil Gus Imron menjelaskan, PCINU Tiongkok walaupun baru secara resmi berdiri di Tiongkok sejak 2017 lalu, memiliki beban moral terhadap Muslim di Tiongkok yang selama ini disalahpahami oleh masyarakat Indonesia. 

"Maka PCINU meluncurkan buku ini, agar tidak lagi disalahpahami apa yang terjadi di Tiongkok," katanya.

Buku tersebut dengan sambutan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj mengungkapkan buku ini dapat menjadi jembatan pengetahuan bagi warga Indonesia yang ingin mengenal lebih dalam bagimana mozaik kehidupan di Tiongkok.

Dengan hadirnya buku ini, menurut Kiai Said, kebencian-kebencian terhadap etnis Tionghoa yang selama ini muncul salah sangka dan turbulensi politik dapat terkurangi dengan menyelami lebih mendalam silang budaya maupun kisah-kisah kehidupan di Tiongkok yang ada di dalamnya. 

PCINU Tiongkok dalam penerbitan buku ini didukung penuh oleh KBRI Beijing dan diterbitkan oleh Aswaja Nusantara Press Yogyakarta. Semua hasil keuntungan penjualan buku ini nantinya juga didedikasikan untuk membantu kegiatan sosial kemasyarakatan di Indonesia melalui lembaga sosial di bawah NU Tiongkok. (Waki Ats Tsaqofi/Kendi Setiawan)