Warga Indonesia di Saudi Shalatkan Ajengan Kampung Bogor
NU Online · Senin, 28 Agustus 2017 | 08:00 WIB
Warga Indonesia yang bermukim di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/8) melakukan shalat ghaib untuk Ajengan Nata bin H. Dimyati (72), seorang guru ngaji kampung yang wafat pada 16 Agustus 2017.
Shalat ghaib dilaksanakan selepas shalat Jumat di Masjid Indonesia, Jeddah, yang dipimpin oleh Katib Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Arab Saudi, KH Zainal Asyikin, yang diikuti 50 orang jamaah.
Ketua PCINU Arab Saudi, KH Ahmad Fuad Abdul Wahab mengatakan, shalat ghaib dipusatkan di Masjid Indonesia Jeddah, yang beralamat di Jalan Malik Khalid, Distrik Syarafiyah, Jeddah.
"Shalat ghaib ini bentuk doa untuk almarhum. Biasanya kalau ada keluarga di Indonesia yang wafat, kami lakukan shalat ghaib setelah shalat Jum'at di Masjid Indonesia Jeddah," terang alumnus IPB yang telah bermukim puluhan tahun di Tanah Suci ini.
Ajengan Nata wafat pada 16 Agustus, Rabu malam Kamis dan dikebumikan pada Kamis (17/8 ) pagi dekat kediaman duka di Kampung Sawah, RT 01/ RW 06, Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Saat masih hidup, Ajengan Nata tercatat sebagai guru ngaji kampung, yang dijalaninya sejak tahun 1960-an hingga ajal menjemput, melalui madrsah diniyah yang diasuh keluarga.
Ajengan Nata pernah mengemban sebagai Ketua DKM Masjid Jami Nurul Awwabin di Desa Bojong, ketua RT, amil, serta mustasyar Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Kemang pada tahun 2000-an.
Selain itu, ia juga tercatat sebagai pembina pada Yayasan At-Tawassuth, Bogor, yang konsen dalam kegiatan ke-NU-an dan pemberdayaan masyarakat pesantren.
Selain itu, sebagian besar putra-putri dan cucu Ajengan Nata terlibat aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) maupun NU, di Ciputat dan Bogor.
Ketua Yayasan At-Tawassuth yang juga putra almarhum, Ahmad Fahir mengatakan, keluarganya merupakan keluarga besar NU. Ada 7 orang yang yang menjadi kader PMII saat kuliah. Sebagian besar di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
"Saat masih hidup ayah selalu mengamanatkan agar putra-putri dan cucu jangan lepas dari Ahlussunnah wal jama'ah. Ajengan-ajengan kampung di Bogor menyebut NU dengan istilah Ahlussunnah waljama'ah," tegas Fahir.
Ahmad Fahir sendiri tercatat pernah menjadi ketua umum PMII Cabang Kota Bogor pada 2000-2002, wakil sekretaris LP2NU PBNU tahun 2007-2010, dan penggerak komunitas NU di lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Terima kasih kepada Ketua Tanfidziyah PCINU pak Kiai Fuad Abdul Wahab, rais ayuriah, dan jamaah PCINU Saudi atas shalat ghaib dan doa untuk almarhum ayahanda saya. Semoga ayahanda diridhoi Allah SWT dan dijadikan min ahlil jannah," ungkap Fahir.
Selain dishalatkan oleh warga Indonesia di Saudi, almarhum juga didoakan oleh ratusan siswa SMP/SMA/SMK Perguruan Ma'arif Nahdlatul Ulama di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, melalui shalat ghaib dan khataman Al-Qur'an.
Tahlilan malam ketujuh almarhum dilaksanakan pada Kamis (24/8), yang diikuti 250 orang dari berbagai berbagai wilayah di Bogor. (Red: Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
3
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
Kupas Tuntas Nalar Fiqih di Balik Fatwa Haram Sound Horeg
6
Sound Horeg: Menakar Untung-Rugi Kebisingan
Terkini
Lihat Semua