Jakarta

Kiai Taufik Damas Jelaskan Al-Qur’an Larang Seseorang Sembunyikan Ilmu Pengetahuan

Jum, 10 Juni 2022 | 08:15 WIB

Kiai Taufik Damas Jelaskan Al-Qur’an Larang Seseorang Sembunyikan Ilmu Pengetahuan

Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, KH Taufik Damas. Sumber foto: twitter @taufikdamas

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta

Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Taufik Damas menjelaskan bahwa Al-Qur’an melarang seseorang untuk menyembunyikan ilmu pengetahuan. Bahkan, orang yang menyembunyikan ilmu pengetahuan yang sebenarnya bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak maka akan dihukumi sebagai perbuatan dosa besar.


Kiai Taufik kemudian mengutip firman Allah di dalam Surat Al-Baqarah ayat 159-160. Ia memaknai bahwa ayat itu berhubungan dengan sebagian orang yang tidak mengakui penjelasan Nabi Muhammad yang telah Allah jelaskan di dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an yakni Injil, Taurat, dan Zabur. 


“Memang ada orang yang sengaja menyembunyikan kebenaran Nabi Muhammad, karena di dalam kitab-kitab itu Allah sudah menjelaskan akan mengutus nabi yang bernama Muhammad sebagai nabi terakhir. Orang yang menyembunyikan itu akan dilaknat oleh Allah,” ungkap Kiai Taufik dalam program Ngaji Al-Qur’an dan Tafsir pada tayangan di Kanal Youtube TVNU, dikutip NU Online Jakarta, Kamis (9/6/2022). 


Kiai lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini melanjutkan bahwa apabila dilihat dalam konteks yang lebih umum, Surat Al-Baqarah ayat 159-160 itu juga menjelaskan tentang pelarangan menyembunyikan ilmu pengetahuan. Secara khusus, ilmu-ilmu yang menyangkut kepentingan orang banyak. 


“Kadang-kadang karena pengaruh politik, ada juga orang-orang yang menyembunyikan temuan-temuan tertentu,” ujarnya. 


Sebagai contoh, Kiai Taufik menyayangkan apabila ada orang yang menyembunyikan temuan-temuan untuk mengatasi pandemi Covid-19. Hal ini merupakan suatu dosa yang sangat besar di hadapan Allah. 


“Kemarin waktu kita berhadapan dengan Covid-19, seandainya temuan tentang vaksinnya itu disembunyikan akhirnya masyarakat tidak dapat vaksin, korban semakin banyak, maka orang yang menyembunyikan vaksin itu dosanya sangat besar di hadapan Allah,” tegasnya.


“Biasanya orang yang menyembunyikan itu karena faktor kepentingan kelompoknya, sehingga yang seharusnya masyarakat tahu akan tidak tahu,” imbuh Kiai Taufik.


Kiai kelahiran Jakarta pada tahun 1974 ini menyampaikan bahwa orang yang melakukan perbuatan menyembunyikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat itu, jika bertaubat dan tidak akan mengulangi perbuatanya lagi maka akan diampuni dosanya oleh Allah.


Ia menjelaskan, Islam merupakan agama yang memiliki ajaran dengan sangat mengedepankan cinta dan kasih sayang. Sebelum Islam datang, orang-orang yang menyembunyikan wahyu Allah itu tidak akan diterima taubatnya meskipun mereka bertaubat. 


“Akan tetapi ketika syariat Islam turun, orang yang melakukan hal itu ketika dia bertobat dan kemudian mengakui kesalahannya, dan menyampaikan penjelasan yang baik dan benar, maka Allah akan menerima taubatnya,” pungkas Kiai Taufik.


Pewarta: Suwitno
Editor: Aru Elgete