Jateng

Mustasyar PWNU Jateng KH Achmad Wafat, Sosoknya Sarat Perjuangan

Rab, 24 Mei 2023 | 16:00 WIB

Mustasyar PWNU Jateng KH Achmad Wafat, Sosoknya Sarat Perjuangan

Almaghfurlah KH Achmad. (Foto: Dok PWNU Jateng)

Semarang, NU Online
Innalillahi wainaa ilaihi rajiun, Nahdliyin Jateng berduka, Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Achmad (88 tahun) wafat, Selasa (23/5/2023) pukul 08.25 WIB. Almarhum juga merupakan mantan ketua PWNU Jateng.

 

Kabar duka meninggalnya tokoh senior NU Jateng itu beredar di berbagai grup WA berbagai komunitas aktivis sosial kemasyarakatan dan keagamaan di Semarang, salah satunya di grup WA PWNU Jateng.


Katib PWNU Jateng KH Munif Abdul Muchit mengatakan, selain beredar di grup WA PWNU Jateng, berita duka ini juga beredar di grup-grup WA lain. Atas nama Nahdliyin, PWNU Jateng  mengucapkan bela sungkawa dan kesedihan yang mendalam.


"Innaa lillahi wainna ilaihi rajiun, semoga Allah swt mengampuni kesalahan almarhum Pak Kiai Achmad, keluarga dan kita semua yang ditinggalkan ikhlas, tabah, dan bertekad melanjutkan perjuangannya," kata kiai Munif di Semarang, Selasa (23/5/2023).


Disampaikan, kegigihan Kiai Achmad dalam berjuang di NU sejak usia muda hingga menyentuh titik senja sangat layak diteladani. Usai meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Gadjah Mada (UGM) Kiai Ahmad diangkat menjadi dosen di Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Banyumas.



Almarhum KH Achmad (berdiri 3 dari kanan) (Foto: Istimewa).


Di sela menekuni profesi sebagai akademisi, sebagaimana catatan yang ada di PWNU Jateng, Kiai Achmad saat itu dipercaya menjadi komandan Banser di Banyumas. Bersama dengan kiai, santri, dan Ansor terjun ke medan juang di bawah bendera NU mengganyang PKI yang mengobarkan G30S/PKI.


"Pengabdiannya secara formal di NU sempat terputus karena harus mengemban tugas negara, menjadi Bupati Magelang (1967-1979) dan berlanjut ke Departemen Dalam Negeri (Depdagri) mengemban jabatan sebagai Direktur Bangdes," ucapnya.


Pak Kiai Achmad lanjutnya, kembali aktif di NU bersamaan dengan kembalinya ke dunia pendidikan, menjadi dosen di FE Undip Semarang. Konferwil NU di Solo (1989) mengamanatinya menjadi salah seorang Wakil Ketua PWNU Jateng.


"Selanjutnya diamanahi menjadi Ketua PWNU Jateng dalam Konferwil NU di Semarang (1994) dan Grobogan (1998). Jabatan wakil gubernur Jateng disandangnya pada awal reformasi," ujarnya 


PWNU Jateng menyerukan kepada Nahdliyin agar mengikuti prosesi takziyah, mendoakan dan menyalatinya di rumah duka, bagi yang berhalangan diharapkan menggelar shalat ghaib di lingkungannya.


"Mari kita teladani semangat almarhum dalam berkhidmah kepada masyarakat, jamiyah NU, bangsa, dan negara hingga akhir hayat Pak Kiai Achmad mengemban amanat sebagai mustasyar PWNU Jateng," ucapnya.


Wakil Sekretaris PWNU Jateng H Sochib menambahkan, selain pernah menjadi Ketua PWNU Jawa Tengah, Bupati Magelang, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Kiai Achmad pernah menjabat Ketua PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah dan Ketua Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).


"Isyaallah ba'da Dhuhur hari ini Selasa (23/5/2023) jam 13.00 jenazah akan diberangkatkan dan dimakamkan dari Rumah Papandayan Kota Semarang menuju Desa Sirahan, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati," pungkasnya. Lahul Fatihah


Penulis: Samsul Huda