KH Ma'ruf Amin Jelaskan Peran Pesantren: Cetak Ulama sekaligus Pemimpin Masyarakat
Jumat, 3 Januari 2025 | 07:00 WIB
Kediri, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin menjelaskan bahwa tugas pondok pesantren adalah menyiapkan orang yang alim dan ahli ilmu, mengajarkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kemampuan intelektual yang tinggi.
Dengan demikian, pesantren berperan ganda dalam mencetak ulama yang menguasai ilmu agama sekaligus pemimpin yang mampu memberikan solusi dalam kehidupan masyarakat.
“Tidak boleh ada kekosongan ulama, jika tidak tersedia orang yang alim, maka harus siap dipimpin oleh orang yang tidak berilmu,” ungkap Kiai Ma'ruf, sebagaimana dikutip NU Online Jatim.
Hal itu diungkap Kiai Ma'ruf dalam Seremoni Peringatan Harlah 100 Tahun/1 Abad Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Rabu (1/1/2025).
Ia menyebut bahwa Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur selama ini menjadi pabrik kiai. Selama 100 tahun, Al-Falah Ploso telah menghasilkan banyak kiai dan ulama besar.
"Bahkan sudah mendirikan pabrik kiai (pondok pesantren) lagi di tempat lain untuk menyambung sanad ilmu yang bersumber dari masyayikh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso ini," kata Kiai Ma'ruf.
Ia mengatakan bahwa tanggung jawab ulama sejak dahulu adalah menyiapkan orang-orang yang paham agama. Sebab ulama tidak selamanya hidup, sehingga harus ada penggantinya setelah wafat.
Menurutnya, santri Al-Falah harus meneruskan tugas ulama dalam memberikan shibgah rabbaniyyah atau warna di dalam kehidupan agar tidak kembali berada di kehidupan jahiliyah.
“Jangan malah diberi warna oleh orang lain dari segi cara berfikir, kebudayaan, dan ekonomi. Ulama memiliki peran besar untuk memberikan warna di tengah masyarakat dengan ilmu dan akhlaknya yang menyinari jalan umat menuju kehidupan yang lebih baik,” jelas Kiai Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Ke-13 RI itu.
Baca selengkapnya di sini.
Terpopuler
1
Khutbah Idul Fitri 1446 H: Kembali Suci dengan Ampunan Ilahi dan Silaturahmi
2
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak, Keluarga, hingga Orang Lain, Dilengkapi Latin dan Terjemah
3
Habis RUU TNI Terbitlah RUU Polri, Gerakan Rakyat Diprediksi akan Makin Masif
4
Fatwa Larangan Buku Ahmet T. Kuru di Malaysia, Bukti Nyata Otoritarianisme Ulama-Negara?
5
Kultum Ramadhan: Mari Perbanyak Istighfar dan Memohon Ampun
6
Gus Dur Berhasil Perkuat Supremasi Sipil, Kini TNI/Polri Bebas di Ranah Sipil
Terkini
Lihat Semua