Khutbah

Fitnah Akhir Zaman

Kam, 27 September 2012 | 12:09 WIB

Oleh KH. Abdul Muhith Abdul Fattah

Akan datang suatu masa di mana bangsa mengeroyok kalian seperti orang rakus merebutkan makanan di atas meja, ditanyakan (kepada Rasulullah saw) apakah karena di saat itu jumlah kita sedikit? Jawab Rasulullah saw, tidak bahkan kamu saat itu mayoritas tetapi kamu seperti buih di atas permukaan air banjir, hanya mengikuti kemana air banjir mengalir (artinya kamu hanya ikut-ikutan pendapat kebanyakan orang seakan-akan kamu tidak punya pedoman hidup) sungguh Allah telah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kamu, dan mencampakkan di dalam hatimu 'al-wahn' ditanyakan (kepada Rasulullah) apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Jawabnya: wahn adalah cinta dunia dan benci mati.<>

Ų§Ł„Ų­Ł…ŲÆ Ł„Ł„Ł‡ ŁŠŲØŲŖŁ„Ł‰ Ų¹ŲØŲ§ŲÆŁ‡ ŲØŁ…Ų§ ŁŠŲ­ŲØŁˆŁ† Ł„ŁŠŲ“ŁƒŲ±ŁˆŲ§, ŁˆŲØŁ…Ų§ ŁŠŁƒŲ±Ł‡ŁˆŁ† Ł„ŁŠŲµŲØŲ±ŁˆŲ§, ŁˆŲØŁ…Ų§ŁŠŁŲŖŁ†ŁˆŁ† Ł„ŁŠŲ­Ų°Ų±ŁˆŲ§, Ł‚Ų§Ł„: ŁˆŲ³ŁŽŁŠŁŽŲ¬Ł’Ų²ŁŁŠ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ų§Ł„Ų“ŁŽŁ‘Ų§ŁƒŁŲ±ŁŁŠŁ†ŁŽ, ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŁˆŁŽŁŁŽŁ‘Ł‰ Ų§Ł„ŲµŁŽŁ‘Ų§ŲØŁŲ±ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų­ŁŲ³ŁŽŲ§ŲØŁ, ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŽŲ§ŲÆŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁŁŲŖŁ’Ł†ŁŽŲ©ŁŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ų±ŁŒ Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ…ŁŒ
ŁˆŲ£Ų“Ł‡ŲÆ Ų£Ł† Ł„Ų§Ų£Ł„Ł‡ Ų„Ł„Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡, ŁˆŁ‚Ų§Ł†Ų§ ŲØŲŖŲ¹Ų§Ł„ŁŠŁ… ŲÆŁŠŁ†Ł‡ Ų§Ł„ŁŲŖŁ† Ł…Ų§ŲøŁ‡Ų±Ł…Ł†Ł‡Ų§ ŁˆŁ…Ų§ ŲØŲ·Ł† ŁˆŁ‡Łˆ Ų§Ł„Ų­ŁƒŁŠŁ… Ų§Ł„Ų¹Ł„ŁŠŁ…, ŁˆŲ£Ų“Ł‡ŲÆ Ų£Ł† Ų³ŁŠŲÆŁ†Ų§ Ł…Ų­Ł…ŲÆŲ§ Ų±Ų³ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų³Ų£Ł„ Ų±ŲØŁ‡ Ų£Ł† ŁŠŲ¬ŁŠŲ±Ł‡ Ł…Ł† Ų­Ų²ŁŠ Ų§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§ ŁˆŁŲŖŁ†ŲŖŁ‡Ų§ ŁˆŁ…Ł† Ų¹Ų°Ų§ŲØ Ų§Ł„Ų£Ų®Ų±Ų©, ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł… Ų£Ų§Ł„Ų·Ł Ł„ŁŠ ŁŁ‰ ŲŖŁŠŲ³ŁŠŲ± ŁƒŁ„ Ų¹Ų³ŁŠŲ± ŁŲ§Ł† ŲŖŁŠŲ³ŁŠŲ± ŁƒŁ„ Ų¹Ų³ŁŠŲ± Ų¹Ł„ŁŠŁƒ ŁŠŲ³ŁŠŲ± ŁˆŲ£Ų³Ų£Ł„Łƒ Ų§Ł„ŁŠŲ³Ų± ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų¹Ų§ŁŲ§Ų© ŁŁ‰ Ų§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§ ŁˆŲ§Ł„Ų£Ų®Ų±Ų©.
Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł… ŲµŁ„ ŁˆŲ³Ł„Ł… Ų¹Ł„Ł‰ Ų³ŁŠŲÆŁ†Ų§ Ł…Ų­Ł…ŲÆ ŁˆŲ¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł‡ ŁˆŲµŲ­ŲØŁ‡ Ų§Ł„Ų°ŁŠŁ† ŲŖŁ„Ł‚ŁˆŲ§ Ų§Ł„ŲØŁ„Ų§Ų” ŲØŲ§Ł„ŲµŲØŲ± ŁˆŲ§Ł„Ų±Ų¶Ų§, ŁˆŁ†ŲµŲØ Ų£Ų¹ŁŠŁ†Ł‡Ł… Ł‚ŁˆŁ„Ł‡ ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł…: Ł…Ų§ŁŠŲ²Ų§Ł„ Ų§Ł„ŲØŁ„Ų§Ų” ŲØŲ§Ł„Ł…Ų¤Ł…Ł† ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų¤Ł…Ł†Ų© ŁŁ‰ Ł†ŁŲ³Ł‡ ŁˆŁˆŁ„ŲÆŁ‡ ŁˆŁ…Ų§Ł„Ł‡ Ų­ŲŖŁ‰ ŁŠŁ„Ł‚Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŁ…Ų§ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Ų®Ų·ŁŠŲ¦Ų©. Ų£Ł…Ų§ŲØŲ¹ŲÆ, ŁŁŠŲ§ Ų¹ŲØŲ§ŲÆŲ§Ł„Ł„Ł‡ Ų£ŁˆŲµŁŠŁƒŁ… ŁˆŁ†ŁŲ³Ł‰ ŲØŲŖŁ‚ŁˆŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡, ŁˆŁ‚ŲÆ ŁŲ§Ų² Ų§Ł„Ł…ŲŖŁ‚ŁˆŁ†.

Kaum Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah swt dengan melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya karena dengan taqwa, fa insyaallah kita mendapatkan kebahgiaan di dunia dan di akhirat (allahumma amin).

Kaum muslimin Rahimakumullah
Salah satu mu'jizat Rasulullah saw Nabiyyur Rahmah (seorang nabi yang paling sayang kepada umatnya) adalah sabda beliau yang menjelaskan kondisi umat di masa yang akan datang, sabda tadi diriwayatkan oleh sahabat Hudzaifah Ibn Yaman ra. Di mana beliau berkata:

ŁƒŲ§Ł† Ų§Ł„Ł†Ų§Ų³ ŁŠŲ³Ų£Ł„ŁˆŁ† Ų±Ų³ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… Ų¹Ł† Ų§Ł„Ų®ŁŠŲ± ŁˆŁƒŁ†ŲŖ Ų£Ų³Ų£Ł„Ł‡ Ų¹Ł† Ų§Ł„Ų“Ų± Ł…Ų®Ų§ŁŲ© Ų£Ł† ŁŠŲÆŲ±ŁƒŁ†ŁŠ ŁŁ‚Ł„ŲŖ ŁŠŲ§ Ų±Ų³ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų„Ł†Ų§ ŁƒŁ†Ų§ ŁŁŠ Ų¬Ų§Ł‡Ł„ŁŠŲ© ŁˆŲ“Ų± ŁŲ¬Ų§Ų”Ł†Ų§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲØŁ‡Ų°Ų§ Ų§Ł„Ų®ŁŠŲ± ŁŁ‡Ł„ ŲØŲ¹ŲÆ Ł‡Ų°Ų§ Ų§Ł„Ų®ŁŠŲ± Ų“Ų± Ł‚Ų§Ł„ Ł†Ų¹Ł… ŁŁ‚Ł„ŲŖ Ł‡Ł„ ŲØŲ¹ŲÆ Ų°Ł„Łƒ Ų§Ł„Ų“Ų± Ł…Ł† Ų®ŁŠŲ± Ł‚Ų§Ł„ Ł†Ų¹Ł… ŁˆŁŁŠŁ‡ ŲÆŲ®Ł† Ł‚Ł„ŲŖ ŁˆŁ…Ų§ ŲÆŲ®Ł†Ł‡ Ł‚Ų§Ł„ Ł‚ŁˆŁ… ŁŠŲ³ŲŖŁ†ŁˆŁ† ŲØŲŗŁŠŲ± Ų³Ł†ŲŖŁŠ ŁˆŁŠŁ‡ŲÆŁˆŁ† ŲØŲŗŁŠŲ± Ł‡ŲÆŁŠŁŠ ŲŖŲ¹Ų±Ł Ł…Ł†Ł‡Ł… ŁˆŲŖŁ†ŁƒŲ± ŁŁ‚Ł„ŲŖ Ł‡Ł„ ŲØŲ¹ŲÆ Ų°Ł„Łƒ Ų§Ł„Ų®ŁŠŲ± Ł…Ł† Ų“Ų± Ł‚Ų§Ł„ Ł†Ų¹Ł… ŲÆŲ¹Ų§Ų© Ų¹Ł„Ł‰ Ų£ŲØŁˆŲ§ŲØ Ų¬Ł‡Ł†Ł… Ł…Ł† Ų£Ų¬Ų§ŲØŁ‡Ł… Ų„Ł„ŁŠŁ‡Ų§ Ł‚Ų°ŁŁˆŁ‡ ŁŁŠŁ‡Ų§ ŁŁ‚Ł„ŲŖ ŁŠŲ§ Ų±Ų³ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŲµŁŁ‡Ł… Ł„Ł†Ų§ Ł‚Ų§Ł„ Ł†Ų¹Ł… Ł‚ŁˆŁ… Ł…Ł† Ų¬Ł„ŲÆŲŖŁ†Ų§ ŁˆŁŠŲŖŁƒŁ„Ł…ŁˆŁ† ŲØŲ£Ł„Ų³Ł†ŲŖŁ†Ų§ Ł‚Ł„ŲŖ ŁŠŲ§ Ų±Ų³ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁŁ…Ų§ ŲŖŲ±Ł‰ Ų„Ł† Ų£ŲÆŲ±ŁƒŁ†ŁŠ Ų°Ł„Łƒ Ł‚Ų§Ł„ ŲŖŁ„Ų²Ł… Ų¬Ł…Ų§Ų¹Ų© Ų§Ł„Ł…Ų³Ł„Ł…ŁŠŁ† ŁˆŲ„Ł…Ų§Ł…Ł‡Ł… ŁŁ‚Ł„ŲŖ ŁŲ„Ł† Ł„Ł… ŲŖŁƒŁ† Ł„Ł‡Ł… Ų¬Ł…Ų§Ų¹Ų© ŁˆŁ„Ų§ Ų„Ł…Ų§Ł… Ł‚Ų§Ł„ ŁŲ§Ų¹ŲŖŲ²Ł„ ŲŖŁ„Łƒ Ų§Ł„ŁŲ±Ł‚ ŁƒŁ„Ł‡Ų§ ŁˆŁ„Łˆ Ų£Ł† ŲŖŲ¹Ų¶ Ų¹Ł„Ł‰ Ų£ŲµŁ„ Ų“Ų¬Ų±Ų© Ų­ŲŖŁ‰ ŁŠŲÆŲ±ŁƒŁƒ Ų§Ł„Ł…ŁˆŲŖ ŁˆŲ£Ł†ŲŖ Ų¹Ł„Ł‰ Ų°Ł„Łƒ

Orang-orang bertanya kepada Rasulullah saw tentang 'kebaikan' (Islam) sedang aku (Hudzifah) bertanya tentang 'kejelekan' karena aku khawatir kejelekan itu menimpa pada diriku.
Aku bertanya (Hudzifah) "wahai Rasulullah kita dahulu pernah hidup di zaman jahiliyah yang penuh keburukan, kemudian ember lillah- Allah menggantikannya dengan kebaikan (Islam), apakah setelah kebaikan (Islam) ini akan muncul suatu kejelekan kembali? Kemudian Rasulullah saw menjawab : ya, ada.

Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apakah setelah kejelekan yang terjadi itu akan muncul kembali kebaikan (Islam)? Beliau (Rasulullah saw) menjawab: ya, masih ada, tetapi kebaikan itu tidak murni, ada kekaburan (campuran) nya.
Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apa kekaburannya wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: yaitu kelompok (kaum) yang mengaku muslim tetapi perbuatannya tidak murni menurut sunnahku (ada campuran/kotoran-kotoran aqidah dan faham yang tidak menurut sunahku), dan mereka memberi petunjuk tidak menurut petunjukku. Sebagian perbuatan mereka ada yang kamu anggap baik karena (cocok dengan sunahku) dan sebagiannya yang lain ada yang kamu ingkari (karena) tidak sesuai dengan sunahku (Islam). Islam dibelokkan ajarannya oleh mereka menurut kepentingannya (kelompok mereka) dan jangan sampai ada anggapan bahwa Islam agama yang memudar (melemah) maka ajaran Islam dirubah-rubah oleh mereka, disesuaikan dengan perkembangan zaman (yang tambah rusak ini)
Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apakah setelah kebaikan (yaitu Islam yang dibawa oleh kaum yang tidak murni Islamnya itu) timbul kejelekan lagi, wahai Rasulullah? Jawabannya ya, ada. Yaitu dai-dai yang berdiri di depan pintu-pintu neraka jahannam. Barang siapa yang melaksanakan dakwah dan ajakannya, maka mereka da'i-da'i tersebut melempar orang tadi ke dalam neraka jahannam, dai-dai itu mengaku sebagai muslim tetapi terang-terangan dakwahnya memusuhi Islam dan bertentangan dengan Islam.

Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: jelaskan kami (wahai Rasululllah) sifat/identitas da'i-dai itu? Rasulullah menjawab, mereka itulah orang yang kulitnya sama dengan kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita.
Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apa yang kamu perintahkan kepada kami jika keadaan seperti itu menemui kami? Jawab Rasulullah: kamu harus (wajib) bergantung dengan kelompok orang-orang Islam dan pimpinan-pimpinannya. Kemudian Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: kalau sudah tidak ada kelompok orang-orang Islam dan pimpinan-pimpinannya, bagaimana wahai Rasulullah? Rasulullah saw menjawab : tinggalkan semua kelompok-kelompok yang non muslim (semuanya), berpegang teguhlah kepada Islam walaupun kamu sendirian. Begitu pentingnya pendirian ini hingga Rasulullah saw menggambarkannya (seakan-akan kamu menggigit pokok pohon sehingga kamu mati sendirian dalam keadaan demikian)

Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kondisi umat seperti yang digambarkan oleh hadits Rasulullah yang diriwayatkan shabat Hudzaifah Ibnu Yaman di atas kini menjadi kenyataan. Dimana sekarang ini umat Islam diterpa oleh bermacam-macam fitnah yang menjadikan umatnya ini kembali kepada akhlaq zaman jahiliyyah. Agama masyarakat mereka diliputi berbagai kejelekan, kejahatan, kehancuran dan perselisihan. Persis seperti yang disampaikan oleh Sayyidina Umar bin Khattab dengan kata-kata beliau:

Ų„Ł†Ł…Ų§ ŁŠŁ†Ł‚Ų¶ Ų¹Ų±Ł‰ Ų§Ł„Ų„Ų³Ł„Ų§Ł… Ł…Ł† Ł†Ų“Ų£ ŁŁ‰ Ų§Ł„Ų„Ų³Ł„Ų§Ł… ŁˆŁ„Ł… ŁŠŲ¹Ų±Ł Ų§Ł„Ų¬Ų§Ł‡Ł„ŁŠŲ©

Sesungguhnya orang yang tumbuh besar di dalam agama Islam dan tidak mengenal zaman jahiliyah, inilah yang merusak ajaran Islam sendiri

Kualitas iman umat Islam saat ini tengah melorot jauh dibandingkan pendahulu-pendahulu mereka, jika kita cari sebabnya tidak lain karena cinta dunia dan benci mati, Rasulullah saw bersabda:

(ŁŠŁˆŲ“Łƒ Ų§Ł† ŲŖŲŖŲÆŲ§Ų¹Ł‰ Ų¹Ł„ŁŠŁƒŁ… Ų§Ł„Ų§Ł…Ł… ŁƒŁ…Ų§ ŲŖŲŖŲÆŲ§Ų¹Ł‰ Ų§Ł„Ų§ŁƒŁ„Ų© Ų¹Ł„Ł‰ Ł‚ŲµŲ¹ŲŖŁ‡Ų§ŲŒ Ł‚ŁŠŲ§ Ų£ Ł…Ł† Ł‚Ł„Ų© Ł†Ų­Ł† ŁŠŁˆŁ…Ų¦Ų°, Ł‚Ų§Ł„ (ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł…): Ł„Ų§, ŲØŁ„ Ų§Ł†ŲŖŁ… ŁƒŲ«ŁŠŲ±ŲŒ ŁˆŁ„ŁƒŁ†ŁƒŁ… ŲŗŲ«Ų§Ų” ŁƒŲŗŲ«Ų§Ų” Ų§Ł„Ų³ŁŠŁ„ŲŒ ŁˆŁ„ŁŠŁ†Ų²Ų¹Ł† Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ł…Ł‡Ų§ŲØŲ© Ł…Ł† Ł‚Ł„ŁˆŲØ Ų§Ų¹ŲÆŲ§Ų¦ŁƒŁ… Ł…Ł†ŁƒŁ…ŲŒ ŁˆŁ„ŁŠŁ‚Ų°ŁŁ† Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁŁŠ Ł‚Ł„ŁˆŲØŁƒŁ… Ų§Ł„ŁˆŁ‡Ł†ŲŒ Ł‚Ų§Ł„ŁˆŲ§: ŁˆŁ…Ų§ Ų§Ł„ŁˆŁ‡Ł† ŁŠŲ§ Ų±Ų³ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŲŸ Ł‚Ų§Ł„ (ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł…) : Ų­ŲØ Ų§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§ ŁˆŁƒŲ±Ų§Ł‡ŁŠŲ© Ų§Ł„Ł…ŁˆŲŖ)

Akan datang suatu masa di mana bangsa mengeroyok kalian seperti orang rakus merebutkan makanan di atas meja, ditanyakan (kepada rasulullah saw) apakah karena di saat itu jumlah kita sedikit? Jawab rasulullah saw, tidak bahkan kamu saat itu mayoritas tetapi kamu seperti buih di atas permukaan air banjir, hanya mengikuti kemana air banjir mengalir (artinya kamu hanya ikut-ikutan pendapat kebanyakan orang seakan-akan kamu tidak punya pedoman hidup) sungguh Allah telah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kamu, dan mencampakkan di dalam hatimu 'al-wahn' ditanyakan (kepada Rasulullah) apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Jawabnya: wahn adalah cinta dunia dan benci mati.

Penyakit-penyakit cinta dunia ini disebabkan merasuknya rasa cinta kepada harta, tahta, wanita, di hati manusia. Manusia ingin kaya, pangkat tinggi, punya pengaruh hebat, terkenal dimana-mana.
Manakala keinginan ini dicapai tanpa mengikuti aturan Allah, maka inilah disebut materialistis, faha, kebenaran seperti yang disinyalir hadits Rasulullah saw:

ŁŠŲ£ŲŖŁŠ Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ł†Ų§Ų³ Ų²Ł…Ų§Ł† Ł‡Ł…ŲŖŁ‡Ł… ŲØŲ·ŁˆŁ†Ł‡Ł… ŁˆŲ“Ų±ŁŁ‡Ł… Ł…ŲŖŲ§Ų¹Ł‡Ł… ŁˆŁ‚ŲØŁ„ŲŖŁ‡Ł… Ł†Ų³Ų§Ų¤Ł‡Ł… ŁˆŲÆŁŠŁ†Ł‡Ł… ŲÆŲ±Ų§Ł‡Ł…Ł‡Ł… ŁˆŲÆŁ†Ų§Ł†ŁŠŲ±Ł‡Ł… Ų£ŁˆŁ„Ų¦Łƒ Ų“Ų± Ų§Ł„Ų®Ł„Ł‚ Ł„Ų§ Ų®Ł„Ų§Ł‚ Ł„Ł‡Ł… Ų¹Ł†ŲÆ Ų§Ł„Ł„Ł‡

Akan datang kepada manusia di mana perhatianya adalah perutnya, kebanggaan mereka adalah harta (benda) qiblatnya adalah wanita, agama mereka adalah uang dirham dan dinar, mereka itulah makhluk paling jelek dan tidak mendapat bagian di sisi Allah.

Dalam kondisi di mana kaum muslimin mendiamkan semua kemungkaran ini berlangsung di negeri nereka, maka penyakit cinta dunia merajalela. Banyak kaum muslimin yang terjerat menjadi kapitalis matrialistis, tidakkan mereka ingat firman Allah swt.

ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲŗŁŲ±ŁŽŁ‘Ł†ŁŽŁ‘ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁŠŁŽŲ§Ų©Ł Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘Ł†Ł’ŁŠŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲŗŁŲ±ŁŽŁ‘Ł†ŁŽŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŲ±ŁŁˆŲ±Ł

Janganlah sekali-kali hidup dunia memperdayakan kamu dan janganlah pula penipu/syaithan memperdayakan kamu dalam menta'ati Allah.

Begitu pula tidakkah mereka igat peringatan Rasulullah saw

ŲŖŲ¹Ų³Ł‰ Ų¹ŲØŲÆ Ų§Ł„ŲÆŁŠŁ†Ų§Ų± ŲŖŲ¹Ų³Ł‰ Ų¹ŲØŲÆ Ų§Ł„ŲÆŲ±Ł‡Ł… ŲŖŲ¹Ų³Ł‰ Ų¹ŲØŲÆ Ų§Ł„Ų®Ł…ŁŠŲµŁ‡ ŲŖŲ¹Ų³Ł‰ Ų¹ŲØŲÆŲ§Ł„Ų®Ł…ŁŠŲµŁ‡ Ų§Ł† Ų§Ų¹Ų·Ł‰ Ų±Ų¶Ł‰ ŁˆŲ§Ł† Ł„Ł… ŁŠŲ¹Ų·Ł‰ Ų³Ų®Ų·

Celakalah hamba dinar dan hamba dirham, celakalah hamba pakaian jika iya diberi senang jika tidak diberi ia marah

Ungkapan hamba dinar dan dirham menunjukkan orang yang mengabdikan diri untuk mendapatkan keuntungan materi dengan menyepelekan ajaran Allah, hamba pakaian adalah mereka yang selalu mengikuti perkembangan mode terkini dan trendi, yaitu mereka yang menghambur-hamburkan uang untuk mendapatkan berbagai jenis model pakaian terbaru.

Cara hidup seperti ini merupakan tipu daya (yahudi) untuk menyesatkan umat manusia dari jalan Allah. cara hidup inilah cara hidup yang berdasarkan system kapitalis matrialitis yang menjadikan harta dunia adalah tuhannya dan tujuan hidupnya, sedangkan cinta dunia adalah sumber fitnah dan malapetaka.

Kaum Muslimin Rahimakumullah
Oleh karena itu marilah kita dalam menghadapi zaman yang penuh fitnah dan zaman jahiliyyah modern yang penuh kerusakan dan yang dilanda dengan perselisihan perpecahan ini, marilah kita mengikuti pesan dan perintah Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh sahabat Hudzfah Ibnul Yaman RA.

Di atas,ŲŖŁ„Ų²Ł… Ų¬Ł…Ų§Ų¹Ų© Ų§Ł„Ł…Ų³Ł„Ł…ŁŠŁ† ŁˆŲ„Ł…Ų§Ł…Ł‡Ł… yaitu bagi mereka yang mengaku sebagai orang muslim, mari bergabung dengan kelompok saudara yang muslim, sebab Rasulullah saw bersabda

Ų¹Ł„ŁŠŁƒŁ… ŲØŲ§Ł„Ų¬Ł…Ų§Ų¹Ų© ŁŲ„Ł† ŁŠŲÆ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ų¬Ł…Ų§Ų¹Ų© ŁˆŁ…Ł† Ų“Ų° Ų“Ų° ŁŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ų§Ų±

Tetapi wajiblah kamu bersama-sama jama'ah karena kekuatan/pertolongan Allah terletak pada jama'ah dan barang siapa menyendiri (pengenyahan diri) maka dia akan sendirian di neraka:

Bagitu pula Rasulullah bersabda:

Ų„Ł† Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ł„Ł† ŁŠŲ¬Ł…Ų¹ Ų£Ł…ŲŖŁ‰ Ų¹Ł„Ł‰ Ų¶Ł„Ų§Ł„Ų©

Seseungguhnya Allah tidak mengumpulkan umatkan (Islam) terhadap suatu kesesatan.

Dan marilah kita tetap menjadi muslim yang teguh, memegang iman dan prinsip/pendirian bagaikan batu karang tak goyah karena hembusan badai duit dan krisis. Tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan.

Ų·ŁˆŲØŁ‰ Ł„Ł…Ł† Ł‡ŲÆŁŠ Ų„Ł„Ł‰ Ų§Ł„Ų§Ų³Ł„Ų§Ł… ŁˆŁ„ŁˆŁƒŲ§Ł† Ų¹ŁŠŲ“Ł‡ ŁƒŁŲ§ŁŲ§ ŁˆŁ‚Ł†Ų¹ ŲØŁ‡

Berbahagialah orang yang ditunjukkan kepada Islam walaupun hidupnya pas-pasan dan ia terima apa yang menjadi qadha dan qadarnya.

Dan ingatlah ucapan seorang syair:

Ų£Ł„Ł„Ł€Ł€Ł€Ł‡ Ų£ŁƒŲØŲ± Ų„Ł† ŲÆŁŠŁ† Ł…Ų­Ł…ŲÆ # ŁˆŁƒŲŖŲ§ŲØŁ‡ Ų£Ł‚ŁˆŁ‰ ŁˆŲ£Ł‚ŁˆŁ… Ł‚ŁŠŁ„Ų§
Ł„Ų§ŲŖŲ°ŁƒŲ±ŁˆŲ§ Ų§Ł„ŁƒŲŖŲ§ŲØ Ł„Ų³ŁˆŲ§Ł„Ł Ų¹Ł†ŲÆŁ‡ # Ų·Ł„Ų¹ Ų§Ł„ŲµŲ§Ų­ ŁŲ£Ų·ŁŲ£ Ų§Ł„Ł‚Ł†ŲÆŁŠŁ„

Allah adalah maha besar sesungguhnya agama Muhammad dan kitabnya adalah paling kuat dan lurus ucapannya.
Janganlah kamu sebutkan kitab-kitabnya orang karena dahulu di sisinya sebagai perbandingan, itu adalah bagaikan perbandingan sinar suh dengan lampu, begitu fajar suh terbit, padamlah lampu-lampu itu.

Kaum muslimin Rahimakumullah
Demikianlah khutbah hari jum'at ini semoga kita menjadi muslim yang teguh imannya dan selamat dari fitnah dan mudah-mudahan umat Islam sadar akan pentingnya persatuan

Ų±ŲØŁ†Ų§ Ł„Ų§ ŲŖŲ²Ųŗ Ł‚Ł„ŁˆŲØŁ†Ų§ ŲØŲ¹ŲÆ Ų„Ų° Ł‡ŲÆŁŠŲŖŁ†Ų§ ŁˆŁ‡ŲØ Ł„Ł†Ų§ Ł…Ł† Ł„ŲÆŁ†Łƒ Ų±Ų­Ł…Ų© Ų„Ł†Łƒ Ų£Ł†ŲŖ Ų§Ł„ŁˆŁ‡Ų§ŲØ

Ya Tuhan kami, janganlah kau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah kau beri petunjuk kepada kami. Dan kurniakanlah rahmat dari sisi engkau karena sesungguhnya engkaulah Maha Pemberi.

ŲØŲ§ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁƒŁ…Ł’ ŁŁŁŠ Ų§Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’Ų¢Ł†Ł Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł, ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘Ų§ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§Ł„Ų¢ŁŠŲ§ŲŖŁ ŁˆŲ§Ł„Ų°ŁŁ‘ŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų­ŁŽŁƒŁŁŠŁ’Ł…Ł. ŁˆŲŖŁ‚ŲØŁ„ Ł…Ł†Ł‰ ŁˆŁ…Ł†Łƒ ŲŖŁ„Ų§ŁˆŲŖŁ‡ Ų„Ł†Ł‡ Ł‡Łˆ Ų§Ł„Ų³Ł…ŁŠŲ¹ Ų§Ł„Ų¹Ł„ŁŠŁ…, Ų£Ł‚ŁˆŁ„ Ł‚ŁˆŁ„Ł‰ Ł‡Ų°Ų§ ŁŲ£Ų³ŲŖŲŗŁŲ± Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų§Ł„Ų¹ŲøŁŠŁ… Ł„Ł‰ ŁˆŁ„ŁƒŁ… ŁˆŁ„Ų³Ų§Ų¦Ų± Ų§Ł„Ł…Ų¤Ł…Ł†ŁŠŁ† ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų¤Ł…Ł†Ų§ŲŖ ŁŲ§Ų³ŲŖŲŗŁŲ±ŁˆŁ‡ Ų„Ł†Ł‡ Ł‡Łˆ Ų§Ł„ŲŗŁŁˆŲ± Ų§Ł„Ų±Ų­ŁŠŁ….

Khutbah II

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ų§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“ŁŁ‘ŁƒŁ’Ų±Ł Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ ŲŖŁŽŁˆŁ’ŁŁŁŠŁ’Ł‚ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŁ…Ł’ŲŖŁŁ†ŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł. ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ų§ŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų§ŁŁ„Ų§ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„Ų§ŁŽ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŁ†ŁŽŁ‘ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŲÆŁŽŁ‘Ų§Ų¹ŁŁ‰ Ų§ŁŁ„Ł‰ŁŽ Ų±ŁŲ¶Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŁ‡Ł. Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŽŁ„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł’ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§ ŁƒŁŲ«ŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ Ų§ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŁŠŲ§ŁŽ Ų§ŁŽŁŠŁŁ‘Ł‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ų§Ų³Ł Ų§ŁŲŖŁŽŁ‘Ł‚ŁŁˆŲ§Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§ Ų§ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł†Ł’ŲŖŁŽŁ‡ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ Ł†ŁŽŁ‡ŁŽŁ‰ ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų§ŁŽŁ†ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł‘ Ų§ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł ŲØŁŽŲÆŁŽŲ£ŁŽ ŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŲØŁŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ«ŁŽŁ€Ł†ŁŽŁ‰ ŲØŁŁ…ŁŽŁ„Ų¢ Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŁ‡Ł ŲØŁŁ‚ŁŲÆŁ’Ų³ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŲŖŁŽŲ¹Ų§ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„Ų¢ Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘ŲØŁŁ‰ ŁŠŲ¢ Ų§ŁŽŁŠŁŁ‘Ł‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŁ’Ų§ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…ŁŁˆŁ’Ų§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ’Ł…Ł‹Ų§. Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŲµŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł’ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų¢Ł„Ł Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†Ų§ŁŽ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŲ¢Ų¦ŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ±ŁŲ³ŁŁ„ŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„Ų¢Ų¦ŁŁƒŁŽŲ©Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŁ‚ŁŽŲ±ŁŽŁ‘ŲØŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„Ų®ŁŁ„ŁŽŁŁŽŲ§Ų”Ł Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų§Ų“ŁŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§ŁŽŲØŁŁ‰ ŲØŁŽŁƒŁ’Ų±ŁŁˆŁŽŲ¹ŁŁ…ŁŽŲ±ŁˆŁŽŲ¹ŁŲ«Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł† ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŁ‰ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ‚ŁŁŠŁŽŁ‘Ų©Ł Ų§Ł„ŲµŁŽŁ‘Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁŽŁ‘Ų§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠ Ų§Ł„ŲŖŁŽŁ‘Ų§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘ŁŠŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų¶ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†ŁŽŁ‘Ų§ Ł…ŁŽŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲŖŁŁƒŁŽ ŁŠŁŽŲ§ Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų­ŁŽŁ…ŁŽ Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų§Ų­ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ
Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų§ŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ­Ł’ŁŠŲ¢Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ

Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų§ŁŽŲ¹ŁŲ²ŁŽŁ‘ Ų§Ł’Ł„Ų§ŁŲ³Ł’Ł„Ų§ŁŽŁ…ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ°ŁŁ„ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ų“ŁŁ‘Ų±Ł’ŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ“Ł’Ų±ŁŁƒŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł†Ł’ŲµŁŲ±Ł’ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŁˆŁŽŲ­ŁŁ‘ŲÆŁŁŠŁŽŁ‘Ų©ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł†Ł’ŲµŁŲ±Ł’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł†ŁŽŲµŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘ŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų®Ł’Ų°ŁŁ„Ł’ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų®ŁŽŲ°ŁŽŁ„ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽ ŲÆŁŽŁ…ŁŁ‘Ų±Ł’ Ų§ŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŽŲ§Ų”ŁŽŲ§Ł„ŲÆŁŁ‘ŁŠŁ’Ł†Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„Ł ŁƒŁŽŁ„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁŁƒŁŽ Ų§ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘ŁŠŁ’Ł†Ł. Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†ŁŽŁ‘Ų§ Ų§Ł’Ł„ŲØŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų²ŁŽŁ‘Ł„Ų§ŁŽŲ²ŁŁ„ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ų”ŁŽ Ų§Ł’Ł„ŁŁŲŖŁ’Ł†ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§ŁŁ†Ł’ŲÆŁŁˆŁ†ŁŁŠŁ’Ų³ŁŁŠŁŽŁ‘Ų§ Ų®Ų¢ŲµŁŽŁ‘Ų©Ł‹ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų§Ł’Ł„ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹Ų¢Ł…ŁŽŁ‘Ų©Ł‹ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲØŁŽŁ‘ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų±ŁŽŲØŁŽŁ‘Ł†ŁŽŲ§ Ų¢ŲŖŁŁ†Ų§ŁŽ ŁŁŁ‰ Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘Ł†Ł’ŁŠŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ų§Ų±Ł. Ų±ŁŽŲØŁŽŁ‘Ł†ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ų§ŁŽŁ†Ł’ŁŁŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ§ŁˆŁŽŲ§ŁŁ†Ł’ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł’ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ±Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ł„ŁŽŁ†ŁŽŁƒŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŁ†ŁŽŁ‘ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų®ŁŽŲ§Ų³ŁŲ±ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ. Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ§Ł„Ł„Ł‡Ł ! Ų§ŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±ŁŁ†ŁŽŲ§ ŲØŁŲ§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ų§ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŲ¢Ų”Ł Ų°ŁŁ‰ Ų§Ł’Ł„Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁ‰ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł’Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“Ų¢Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł’Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁŽŁ‘Ų±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų°Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł’Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’ŁƒŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł‰ŁŽ Ł†ŁŲ¹ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁŠŁŽŲ²ŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł’

Redaktur: Ulil Hadrawy