Lampung

Akhiri 2021, Awali 2022 dengan Alhamdulillah, Astaghfirullah, dan Bismillah

Sab, 1 Januari 2022 | 09:20 WIB

Akhiri 2021, Awali 2022 dengan Alhamdulillah, Astaghfirullah, dan Bismillah

Ilustrasi (Ist.)

Pringsewu, NU Online Lampung
Setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan umat Islam ketika diberi umur panjang oleh Allah swt sehingga masih bisa merasakan penghujung tahun 2021. Tiga hal ini terangkai dalam tiga kata yakni Alhamdulillah, Astaghfirullah, dan Bismillah. Tiga hal ini menjadi modal penting untuk tetap evaluasi dan modal dalam menghadapi masa depan.


"Alhamdulillah adalah wujud syukur karena Allah masih terus memberikan karunia yang tak bisa kita hitung satu-persatu dalam kehidupan di dunia, khususnya selama 2021," kata KH Mahfudz Ali Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pringsewu, Lampung, Jumat (31/12/2021).


Astaghfirullah, lanjutnya merupakan ungkapan untuk mengevaluasi kealpaan, dosa, dan kesalahan yang telah diperbuat pada 2021. Evaluasi ini merupakan upaya untuk memperbaiki diri agar ke depan tidak terulang lagi.


"Hal ini seperti kata bijak Umar bin Khattab 'Hasibu qabla an tuhasabu' Hisablah dirimu sebelum dihisab di hari akhir," ungkap Kiai yang pernah menjadi Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pringsewu ini.


Kata ketiga yang harus diucapkan pada momentum akhir dan awal tahun adalah kata Bismillah. Komitmen dengan menyebut nama Allah dalam mengawali tahun ini adalah untuk menguatkan optimisme bahwa esok harus lebih baik dari hari ini. Ini juga menjadi wujud kesadaran kita bahwa apa yang kita lakukan sejatinya berada dalam kuasa Allah.


Penjelasan ini ia sampaikan pada kegiatan Refleksi Akhir Tahun sekaligus Doa Bersama Lintas Agama Kabupaten Pringsewu yang dilaksanakan secara hybrid. Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Pringsewu ini bertema "Dari Pringsewu untuk Indonesia Sehat dan Harmonis".


Pada kesempatan tersebut Bupati Pringsewu H Sujadi berharap melalui kegiatan refleksi tersebut, pembangunan di Bumi Jejama Secancanan ini bisa terus diperbaiki melalui evaluasi dan perbaikan yang terprogram. Sebagai umat beragama, doa juga memegang peran penting agar setiap ikhtiar yang dilakukan mampu terwujud dan penuh keberkahan.


"Mari kita bersama mengevaluasi pembangunan di Pringsewu. Kami selalu siap menerima saran dan kritik membangun untuk Pringsewu yang lebih baik," ungkapnya.


Kegiatan kolaborasi FKUB dan Pemda Pringsewu ini dihadiri oleh perwakilan lima agama yang masing-masing berdoa bersama umatnya untuk Pringsewu sehat dan harmonis. Untuk umat Islam dipusatkan di Masjid Darussalam Gadingrejo, Umat Katolik di SMA Xaverius Pringsewu, Kristen di Gereja Pringsewu Barat, Hindu di Pura Pekon Mataram, dan Budha di Vihara Pringombo.


Hadir pada kegiatan tersebut perwakilan dari Badan PembinaanIdeologi Pancasila (BPIP) Pusat, Kementerian Agama, dan dari berbagai elemen masyarakat. (Muhammad Faizin)