Prof Mukri: Bergembira dalam Hidup adalah Perintah Agama
Kamis, 16 Desember 2021 | 12:57 WIB
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung Prof. Mohammad Mukri. (Foto: NU Online/Faizin)
Muhammad Faizin
Kontributor
Bandarlampung, NU Online Lampung
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung Prof. Mohammad Mukri menjelaskan bahwa agama Islam telah menegaskan pada umatnya untuk hidup dalam suasana riang gembira. Berbagai hal harus disikapi dengan positif sebagai bentuk kesadaran bahwa ada Allah swt yang telah menakdirkan segalanya.
Dua sumber utama hukum Islam yakni Al-Qur’an dan hadits pun sudah menegaskan perintah untuk bergembira ini. Di antaranya adalah termaktub dalam Qur’an Surat Yunus Ayat 58 yang artinya: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".
Ayat ini menurut Profesor Ilmu Ushul Fiqih ini mengingatkan manusia bahwa bergembira merupakan wujud mensyukuri nikmat. Sehingga orang yang tidak bersyukur menjadi bagian dari ciri-ciri orang yang tidak bahagia dan bergembira. Termasuk menurutnya, orang yang selalu pesimis dan berfikir negatif dalam menghadapi berbagai perbedaan-perbedaan dalam kehidupan merupakan bentuk tidak bergembira dalam hidup.
“Allah itu yang paling berkehendak. Jika ada daerah yang di situ diisi oleh kemaksiatan dan mengikuti langkah-langkah setan, ini menjadi hak dan keinginan Allah. Apa lalu dengan kondisi ini, Allah kalah pamor? Ya tidak,” jelasnya saat berdiskusi dengan NU Online di Bandarlampung, Sabtu (11/12/2021).
Ketua Umum MUI Lampung ini juga memberi contoh sikap yang terus pesimis ketika seseorang melihat masih ada umat Islam di Indonesia yang belum semuanya taat dalam melaksanakan ibadah. Padahal jika dibanding dengan masa sebelum kemerdekaan persentasinya sudah banyak berubah. Jika dulu berdasarkan penelitian hanya sekitar 10 persen umat Islam yang taat, saat ini sudah mencapai angka 70 persen. Ini malah memicu optimisme.
Selain dalam Al-Qur’an, perintah untuk bergembira juga ditegaskan dalam sebuah hadits yang juga tertulis di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, karya Imam Ghazali. Dalam haditsnya, Rasulullah bersabda: “Inna min khiyari ummati qauman yadhakuna jahran min sa’ati rahmatillah, wa yabkuna sirran min khaufi adzabi”: (Termasuk umat Nabi pilihan, tertawa lepas ketika bersama orang lain karena yakin dengan rahmat/pemberian Allah dan ketika sendirian dia menangis, takut akan siksa Allah.)
Ini menggambarkan kepada kita bahwa hidup harus diwarnai dengan bercanda, rileks, guyon, dan tertawa. Ini semua merupakan ekspresi atas kebahagiaan dan ridha terhadap pemberian Allah swt. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Arus Komunikasi di Indonesia Terdampak Badai Magnet Kuat yang Terjang Bumi
2
PBNU Nonaktifkan Pengurus di Semua Tingkatan yang Jadi Peserta Aktif Pilkada 2024
3
Pergunu: Literasi di Medsos Perlu Diimbangi Narasi Positif tentang Pesantren
4
Kopdarnas 7 AIS Nusantara Berdayakan Peran Santri di Era Digital
5
Cerita Muhammad, Santri Programmer yang Raih Beasiswa Global dari Oracle
6
BWI Kelola Wakaf untuk Bantu Realisasi Program Pemerintah
Terkini
Lihat Semua