Kebijakan pemerintah untuk menangani dampak Covid-19 dengan penyiapan anggaran sebesar Rp405,1 triliun perlu dikawal dalam implementasi penggunaannya. Selain itu, perlu adanya prioritas anggaran dalam kebijakan strategis penanganan Covid-19.
Nabil menyebutkan, banyak negara besar dan modern yang tumbang oleh krisis akibat Covid-19 seperti  di Italia dan sebagian negara Eropa. Tantangan di setiap negara berbeda-beda. "Jadi angka Rp. 405,1 itu angka logis, yang harus dikawal bersama agar manfaatnya maksimal," ungkap Gus Nabil, sapaan akrabnya.
Selain itu, keberpihakan terhadap rakyat kecil dari pemanfaatan anggaran tersebut sangatlah penting, agar semua bisa bertahan. Gus Nabil melihat pada prinsipnya pemanfaatan anggaran harus dilihat progres atas bawah, maksudnya pemerintah memberi keringanan, menggelontorkan anggaran, memberi stimulus.Â
Keberpihakan Presiden dan jajaran pemerintah, sebut Gus Nabil, sudah tepat di tengah-tengah krisis ini. Seperti adanya insentif untuk listrik gratis bagi 24 juta pelanggan, serta 50 persen untuk 7 juta pelanggan. Jumlah ini  sudah meng-cover banyak sekali warga.
Akan tetapi, kata Gus Nabil, memang belum terlihat detail dukungan penangguhan cicilan bagi nelayan dan petani, serta jaminan ketahanan pangan. "Penangguhan cicilan ada seruan presiden, tapi implementasinya masih harus dikawal dengan peraturan jelas," tegas Gus Nabil.
Â
Â
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
2
Khutbah Jumat: Inspirasi Al-Fatihah untuk Bekal Berhaji ke Baitullah
3
Harlah Ke-74: Ini Asas, Tujuan, dan Lirik Mars Fatayat NU
4
Kajian Lengkap Kriteria Miskin bagi Pekerja dalam Bab Zakat
5
3 Hakim Nyatakan Dissenting Opinion, Paslon 01 dan 03 Terima Putusan MK
6
Kasus DBD Melonjak, Berikut Cara Pencegahannya Menurut Dokter
Terkini
Lihat Semua