Nasional

46 Orang Ikuti Terapi Zamatera Pagar Nusa

Kam, 1 Agustus 2019 | 05:00 WIB

46 Orang Ikuti Terapi Zamatera Pagar Nusa

Terapi Zamatera oleh Pagar Nusa di Masjid An-Nahdlah PBNU, Rabu (31/7) malam.

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Pencak Silat Pagar Nusa menggelar pengobatan terapi gratis di Masjid An-Nahdlah, Gedung PBNU lantai 1, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (31/7) malam.

Sebanyak 46 orang mengantri pada beberapa terapis dari Pagar Nusa. Mereka menyampaikan berbagai macam penyakitnya, seperti sakit di bagian kaki, badan, hingga sesak nafas.

Dengan cekatan, para terapis melakukan berbagai macam teknik, seperti menarik kaki, memutar pinggang, hingga menarik kepalanya. Tulang-tulang pun menjadi renggang dan tidak kaku.

Sodikin, Komandan Corps Brigade Pembangunan (CBP) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU), mengaku setelah diterapi badannya menjadi segar. Nafasnya pun, yang tadinya dirasa sesak, sudah begitu longgar. "Segar," katanya sembari menghirup nafas dalam-dalam.

Muhammad Zaini, Dewan Pakar Ketabiban PP Pagar Nusa, mengungkapkan bahwa terapi yang dilakukan tadi merupakan penemuannya yang disebut dengan Zamatera, akronim dari Zaini Manipulation Therapeutic.

Zaini menyampaikan bahwa terapinya ini sangat cepat dan tepat mengarah ke titik persoalan. "Keunggulannya cepat, efektif, dan langsung ke sasaran," katanya.

Saat menerapi orang yang merasa nafasnya kurang leluasa, ia hanya membutuhkan satu menit untuk membuat nafas orang tersebut kembali lega.

Terapinya ini fokus pada tulang belakang. Pasalnya, kendali setiap orang ada pada sistem sarafnya. Sementara seluruh saraf melalui tulang belakang. "Maka terapi yang sangat efektif dan rasional adalah zamatera ini," ujarnya.

Pria asal Salatiga itu menyampaikan bahwa terapi ini seperti yang biasa dilakukan para santri untuk merenggangkan otot dan tulangnya sampai bunyi. Namun, ia menjelaskan hanya saja Zamatera digabungkan dengan teori pengetahuan anatomi tubuhnya.

"Hanya saja ini saya sesuaikan dengan kaidah-kaidah medisnya ini bagaimana. Jadi terapis ini harus memahami bagaimana susunan tulang belakang, bagaimana sistem saraf, siapa yang boleh menerima terapi dan siapa yang tidak boleh," terangnya.

Zaini mengatakan bahwa ke depan beberapa anggota Pagar Nusa akan dilatih terapi tersebut. Hal itu sudah ada dalam rancangan pembahasan program kerja.

Di samping itu, ia mengaku bahwa ia sudah menerapkan terapi ini kepada beberapa tokoh, seperti Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan sebagainya.

Kegiatan itu dilaksanakan usai Istighatsah untuk Indonesia Aman dan Damai yang digelar oleh Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU). (Syakir NF/Fathoni)