Nasional
Acep Baca Dua Puisi tentang Jeritan Anak-anak Palestina
NU Online · Kamis, 24 Agustus 2017 | 14:07 WIB
Jakarta, NU Online
Gus Mus dan Kawan-Kawan mempersembahkan Malam Pembacaan Puisi-Puisi Palestina di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (24/8). Sekitar 22 tokoh dijadwalkan mengisi acara yang bertemakan "Doa untuk Palestina" ini. Di antara penyair yang akan mengisi acara tersebut ialah penyair asal Tasikmalaya Acep Zam Zam Noer.
Pada malam ini, ia akan membacakan dua puisi dari Palestina, Pertama berjudul "Anak-anak Palestina" dan kedua berjudul "Jika Kau".
Menurutnya, puisi-puisi yang akan dibacakannya itu berisi tentang suara anak-anak yang melihat negaranya, tentang dirinya yang tidak mempunyai rumah.
"Dia tidak mempunyai sarana lagi. Dia membayangkan seperti itu," katanya saat di wawancarai NU Online.
Ia menuturkan, konflik yang terjadi di Palestina merupakan tragedi kemanusiaan dan tidak ada hubungannya dengan persoalan agama.
"(Saya) Sangat prihatin, dan ini bukan soal agama, tapi memang di masyarakat luas itu seolah-olah itu soal agama. Padahal yang terlibat di sana itu semua agama, yang melawan juga semua agama," katanya. (Husni Sahal/Alhafiz K)
Gus Mus dan Kawan-Kawan mempersembahkan Malam Pembacaan Puisi-Puisi Palestina di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (24/8). Sekitar 22 tokoh dijadwalkan mengisi acara yang bertemakan "Doa untuk Palestina" ini. Di antara penyair yang akan mengisi acara tersebut ialah penyair asal Tasikmalaya Acep Zam Zam Noer.
Pada malam ini, ia akan membacakan dua puisi dari Palestina, Pertama berjudul "Anak-anak Palestina" dan kedua berjudul "Jika Kau".
Menurutnya, puisi-puisi yang akan dibacakannya itu berisi tentang suara anak-anak yang melihat negaranya, tentang dirinya yang tidak mempunyai rumah.
"Dia tidak mempunyai sarana lagi. Dia membayangkan seperti itu," katanya saat di wawancarai NU Online.
Ia menuturkan, konflik yang terjadi di Palestina merupakan tragedi kemanusiaan dan tidak ada hubungannya dengan persoalan agama.
"(Saya) Sangat prihatin, dan ini bukan soal agama, tapi memang di masyarakat luas itu seolah-olah itu soal agama. Padahal yang terlibat di sana itu semua agama, yang melawan juga semua agama," katanya. (Husni Sahal/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua
