Ada ‘Tongkat Nabi Musa’ Saat Tanam Jagung PBNU di Pringsewu
NU Online · Selasa, 4 September 2018 | 13:00 WIB
Dengan langkah pasti, Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Muhsin Abdillah bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Bupati Pringsewu KH Sujadi dan tokoh serta pejabat lainnya menuju lahan penanaman jagung perdana kerjasama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Kementerian Pertanian, Selasa (4/9).
Memulai penanaman perdana secara simbolis di Desa Sri Katon Kecamatan Adiluwih, Pringsewu ini, Kiai Muhsin tidak menggunakan alat modern tanam jagung yang berjajar dan siap digunakan oleh para tokoh dan pejabat. Pengasuh Pondok Pesantren Darussaadah Lampung Tengah ini malah mengambil sebatang kayu seperti sebuah tongkat yang digunakannya untuk melubangi tanah yang kemudian diisinya dengan benih jagung.
“Bismillah. Allahumma Shalli Ala Sayidina Muhammad,” ucapnya lirih sembari memegang sorban yang ia kenakannya. Menggunakan sarung berwarna hijau, Kiai Muhsin menyusuri satu baris lajur lahan tanam bersama alat-alat tanam modern yang berada disampingnya.
Kejadian langka ini tentu menarik perhatian semua orang yang hadir. Tidak terkecuali Bupati Pringsewu KH Sujadi Saddad yang dalam sambutannya, memisalkan tongkat yang digunakan Kiai Muhsin tersebut sebagai tongkat Nabi Musa. Tongkat Nabi Musa menurutnya adalah sebuah tongkat yang biasa dipakai Nabi Musa untuk membantu ia berjalan dan menggembalakan binatang ternaknya.
“Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? Musa berkata, "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya,” kata Kiai Sujadi mengutip ayat Al-Qur’an surat Thaha ayat 17 dan 18 di depan para tokoh dan pejabat Kabupaten, Provinsi dan Nasional yang hadir pada acara tersebut.
Bupati yang juga Wakil Ketua Tanfidziyyah PWNU Lampung ini berharap apa yang diikhtiarkan Kiai Muhsin seperti kisah Nabi Musa dengan tongkatnya ini mampu membawa keberkahan dan menjadi washilah suksesnya program Jagung Nasional yang merupakan bentuk partisipasi NU dalam program ketahanan pangan yang tertuang dalam Nawa Cita pemerintah kabinet kerja.
Harapan Bupati ini juga diamini Ketua PBNU Bidang Ekonomi Umar Syah HS yang hadir pada pembukaan lahan pertanian tanam jagung seluas 73 ribu hektar tersebut. Ia berharap perluasan area pertanian tanam jagung kerja sama antara PBNU dan Kementan ini membawa keberkahan dan peningkatan kesejahteraan petani jagung di sejumlah kawasan di tanah air, khususnya yang terlibat dalam program ini.
“Ke depan, kerjasama Kementan dengan PBNU tidak hanya budidaya jagung, tetapi juga pada budidaya padi dan kedelai. Dengan begitu, swasembada padi, jagung dan kedelai bisa diwujudkan. Kita bisa karena bersama,” tegasnya dan menjelaskan bahwa kerjasama ini tidak hanya di Lampung saja, namun sejumlah disejumlah Provinsi lain seperti Bengkulu, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Ia juga mengatakan kerja sama Kementan dengan PBNU ini juga diarahkan untuk menyelesaikan persoalan petani seperti penyediaan permodalan, benih, pupuk, alat mesin pertanian seperti pengering, hingga akses pasar.
Sementara itu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, tanam perdana jagung yang dilakukan di Pringsewu merupakan realisasi dari kerjasama dengan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di tahun 2018 yang menargetkan 100 ribu hektare lahan.
“Hal tersebut sejalan dengan apa yang diinginkan Presiden Joko Widodo untuk mengentaskan kemiskinan. Kita harus menyanyangi rakyat,” ungkap Amran.
Pada kesempatan tersebut, Kementan memberikan bantuan berbagai alat pengolahan lahan jagung dan bantuan berupa bibit kopi robusta 830 hektare sebanyak 830.000 batang untuk Provinsi Lampung. Ia juga memberikan bantuan peremajaan kakao 270 hektare dengan bantuan bibit 270.000 batang. Rehabilitasi lada 1.125 hektar dengan bantuan bibit sebanyak 900.000 batang dan rehabilitasi pala 200 hektar dengan bibit sebanyak 12.000 batang. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua