Nasional REHABILITASI GUS DUR

Aktivis Muda NU Cirebon Tuntut Bathugana Cabut Pernyataan

NU Online  ·  Selasa, 27 November 2012 | 02:45 WIB

Cirebon, NU Online
Pernyataan politisi Partai Demokrat Sutan Bathugana yang menyebut berakhirnya masa jabatan Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) karena tersandung kasus korupsi mengundang reaksi para aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) Cirebon, Jawa Barat.<>

“Ini tidak bisa dibiarkan, kami para generasi muda NU sangat merasa kecewa, dan perlu melakukan sebuah reaksi atas pernyataan yang sangat  tidak mendasar tersebut,” papar Khotibul Umam, aktivis Lesbumi NU Kab Cirebon, Senin (26/11).

Hal senada juga diungkapkan oleh para aktivis NU dari IPNU, PMII, dan komunitas Gusdurian Cirebon. Mereka menyatakan siap untuk turun ke jalan untuk menuntut agar pernyataan tersebut segera diklarifikasi dan yang berkaitan segera meminta maaf kepada seluruh warga Nahdliyin.

“Bathugana harus segera mencabut pernyataannya yang serampangan dan menyakiti warga NU tersebut, jangan sampai hal seperti ini terkesan dibiarkan, dan membuat warga Nahdliyin semakin terpancing,” tegas Wahyono, ketua PC. IPNU Kab. Cirebon.

Nemi Mu’tashim Billah, koordinator Gusdurian Cirebon mengungkapkan bahwa wajar jika generasi muda NU kecewa dengan pernyataan tersebut. “Selain karena fakta hukum menunjukkan Gus Dur tidak bersalah, juga karena memffitnah Gus Dur akan  menyakiti warga Nahdliyin,” jelasnya.

Rencana aksi dan turun ke jalan ini selain merupakan tanggapan serius atas pernyataan Bathugana yang tidak mendasar, juga sebagai peringatan untuk para elit politik di Insonesia agar senantiasa hati-hati dan lebih bijaksana dalam melontarkan pernyataan-pernyataannya, terutama yang bersinggungan dengan warga Nahdliyin.

“Untuk sementara kita memanfaatkan media secara maksimal sebagai bentuk kecaman keras terhadap Bathugana, selebihnya, jika tidak digubris dan ditanggapi, maka kami akan turun ke jalan, sebagai respon yang lebih keras terhadap pernyataan tersebut,” tanggap Zayyin, Ketua PC. PMII Kab. Cirebon.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Sobih Adnan