Nasional

Ansoruna Gelar Sekolah Pasar Modal di Malang dan Pasuruan

Sen, 8 Juli 2019 | 09:00 WIB

Ansoruna Gelar Sekolah Pasar Modal di Malang dan Pasuruan

Sekolah Pasar Modal Syariah di Jawa Timur.

Malang, NU Online

Ansoruna Business School kembali mewujudkan komitmennya dalam mengedukasi sekaligus melahirkan investor melalui Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS) agar berdaya dan mandiri secara finansial. Sekolah Pasar Modal Syariah kali ini diadakan bekerjasama dengan PC Ansor Kota Pasuruan dan PC Ansor Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Acara yang berlangsung pada 6 Juli 2019 di Gedung PCNU Kota Pasuruan dan 7 Juli 2019 di Aula Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Kabupaten Malang.

Animo peserta untuk mengikuti acara ini sangat antusias di mana terlihat jumlah pendaftar online melalui website ansoruna.com melebihi kuota, sehingga hanya 263 peserta yang dapat disertakan di kedua lokasi kegiatan.

Menurut Alim A Sidik, Project Officer Ansoruna Business School, Sekolah Pasar Modal Syariah merupakan ikhtiar GP Ansor agar pada kader melek investasi syariah.

"Menyambut revolusi industri 4.0, Investasi syariah khususnya di Pasar Modal Syariah menjadi salah satu instrument insvestasi yang paling cocok bagi warga NU. Mengapa? Selain murah dan mudah, dengan Jumlah warga NU termasuk kader GP Ansor jika didorong masuk berinvestasi kedalam industri Pasar Modal Syariah tentu nilai investasinya sangat besar sehingga dapat memberikan kontribusi besar terhadap PDB Indonesia," katanya.

Pembukaan acara dilakukan oleh perwakilan PCNU Kta Pasuruan, Gus Zubair Hamzah. Sedangkan di Kabupaten Malang dibuka langsung oleh Gus Husnul, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang.

Gus Husnul menegaskan perlunya kader Ansor terlibat aktif dalam mencari potensi usaha baru dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga salah satunya di industri Pasar Modal Syariah. Sementara Fetri Andriani dari Otoritas Jasa Keuangan Regional Malang memaparkan Regulasi Produk Investasi Keuangan. Dalam paparannya, Fetri Andriani menekankan agar memahami produk-produk investasi keuangan dan tidak terjerumus kedalam investasi bodong.

"Ada banyak pilihan produk investasi, ada saham, reksadana, dan lainnya," ungkapnya.

Fetri Andriani menekankan untuk cermat dan teliti memilih invetasi dengan memahami karakter investasi, yaitu keuntungan masuk akal, memiliki skema investasi yang jelas, dan pada perusahaan yang terdaftar dan masuk dalam pengawan OJK.

Selanjutnya, pembicara dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Al Gifari memberikan materi Pengantar dan Mekanisme Transaksi Pasar Modal Syariah. Al Gifari menekankan bahwa investasi sangat penting untuk masa depan. Masalahnya, literasi masyarakat terhadap investasi masih perlu ditingkatkan.

"Dari dulu kita dapat doktrin untuk menabung. Sekarang tidak cukup. Zaman now perlu menabung dan berinvestasi, bahkan saham bisa di jadikan kado ulang tahun maupun mas kawin," ungkapnya.

Salah satu peserta sempat bertanya, “Saham syariah apa yang paling baik dan menguntungkan?”

Al Ghifari pun menjelaskan bahwa semua saham syariah investasi memiliki fundamental yang berbeda. Untuk investasi jangka pendek prinsipnya beli saat harga murah dan jual saat harga tinggi. "Dan yang penting, berani dulu untuk memulai," tegasnya.

Di akhir sesi, peserta diperkenalkan metode analisis teknikal dan fundamental sekaligus diajak membuka Rekening Saham melalui Mandiri Sekuritas. Mereka dibimbing secara langsung oleh fasilitator dari Mandiri Sekuritas dari pengisian formulir pembukaan rekening hingga teknis transaksi. (Red: Kendi Setiawan)