Nasional

Apresiasi dari Masyarakat Lombok NTB kepada Jokowi Atas Penggunaan Adat Sasak

Sab, 17 Agustus 2019 | 11:00 WIB

Apresiasi dari Masyarakat Lombok NTB kepada Jokowi Atas Penggunaan Adat Sasak

Presiden Jokowi gunakan pakaian adat sasak (foto: gaya.tempo.co)

Mataram NU Online
Hari ini dan kemarin lini masa media sosial, WA-WA group khusus di Lombok NTB dihebohkan dengan tampilan Presiden H Joko Widodo yang tampil menggunakan pakaian adat saat menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan DPR-MPR RI di Jakarta, Jumat (16/08).
 
Pujian dan sanjungan bagi Jokowi datang dari masyarakat Lombok NTB yang telah menunjukkan kepada publik se-Nusantara atas penampilan yang tak terduga itu.
 
"Itulah indonesia, beliau (Jokowi) sebut nama pulau, nama kawasan, nama daerah bahwa simbol kepala negara telah dihadirkan menampilkan pakaian adat Nusantara," kata Ketua PCNU Kota Mataram Ustadz Fairuz Abadi kepada NU Online, Sabtu (17/08).
 
Dikatakan, rasa syukur dan bangga sebagai orang muslim sasak bahwa salah satu pakaian adat nusantara dari bumi lombok itu digunakan oleh kepala negara dan kepala pemerintahan dalam sebuah acara negara.
 
"Tentu kita sebagai orang Lombok merasa bangga soalnya di samping itu isyarat keberagaman saya kira diperlihatkan saat di Senayan," terangnya.
 
Lebih lanjut Sekretaris Dinas Kominfo NTB ini menjelaskan bahwa Presiden Republik Indonesia Jokowi menunjukkan kepada kita bahwa  Indonesia tidak akan pernah ada tanpa Lombok. 
 
"Jadi pemantik kita membangun bangsa ketika nanti kita membangun rasa keberagaman itu harus dimulai dari lokal wisdom, itu penting," tutup nya.
 
Majelis Adat Sasak (MAS) menilai penggunaan busana adat Sasak oleh Presiden Jokowi merupakan sebuah pesan simbolik yang penting.
 
Ketua Harian MAS H Lalu Bayu Windya mengatakan, khusus bagi warga Sasak di Lombok maupun Sasak Pengendon atau warga Sasak yang menjadi perantau dan diaspora, hal ini menjadi pesan simbolik yang penting. "Komunikasi simbolik ini penuh makna dan simpatik," kata pria yang akrab disapa Mamiq Bayu ini.
 
Bagi masyarakat adat seluruh nusantara, dengan semakin seringnya Presiden Jokowi tampil dengan busana kebanggaan daerah diharapkan menjadi pertanda yang kuat bahwa isu-isu kebudayaan tidak lagi menjadi isu pinggiran, tetapi akan dijadikan isu yang lebih diketengahkan.
 
Penggunaan baju adat Sasak pada pidato kenegaraan itu juga bermakna Presiden Jokowi menunjukkan kenegarawanannya. Meskipun kalah telak pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di NTB, tetapi Presiden Jokowi tetap memperhatikan pembangunan di NTB.
 
"Presiden telah menunjukkan kenegarawanannya dengan tidak membedakan masa-masa kontestasi (Pilpres) dengan masa membangun," pungkasnya. (Hadi/Muiz)