Nasional

Banyak Orang Kurang Paham Hadits, Merasa Islami

NU Online  ·  Ahad, 7 Juni 2015 | 06:02 WIB

Tangsel, NU Online
Menteri Agama RI Drs Lukman Hakim Saefuddin mengapresiasi keberadaan pesantren Darussunnah sebagai salah satu pesantren yang menjadikan Ilmu Hadis sebagai bahan kajian utama. Menurutnya, kajian hadits selama ini terbilang minim di lembaga pendidikan agama baik formal maupun informal. Dampaknya, banyak orang tidak begitu mengerti hadits.
<>
“Kajian hadis di Indonesia, utamanya masih menjadikan hadis sebagai bahan bacaan saja, belum menjadikannya sebagai kajian ilmu yang mandiri,” kata Lukman pada Wisuda ke-13 Pesantren Ilmu Hadis Darussunnah di Ciputat, Sabtu (6/6).

Dalam pidato di wisuda pesantren asuhan KH ali Musthofa Ya’kub ini, Lukman menyatakan terima kasih atas kehadiran pesantren Darussunnah. Menurutnya, pesantren merupakan lembaga pendidikan asli Indonesia yang selalu dinamis, kreatif, dan inovatif dalam perkembangan zaman.

Ia mengharapkan pesantren ini akan melakukan kajian terhadap hadits dan melakukan pengembangan terhadap kajian hadits. Ia mendorong terus aktivitas pesantren ini kendati minimnya kajian hadits di Indonesia.

“Hal ini semoga dapat ditekankan, agar masyarakat mendapatkan pengetahuan yang baik mengenai ilmu agama, khususnya dalam bidang hadits dengan kontekstualisasi nilai-nilai Islam khas Indonesia," harap Lukman.

Tampak hadir pada wisuda pesantren yang meluluskan 47 santri ini Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof Dede Rosyada, Atase Keagamaan Kedutaan Malaysia, Mantan Duta Besar RI untuk Syria, serta perwakilan dari pesantren cabang Darussunnah di Malaysia. Selain itu, diundang pula masyarakat daerah kampung Pisangan Barat, kawasan Pesantren Darussunnah ini berdiri.

Direktur Pesantren Darussunnah Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub menyatakan bahwa wisuda bukanlah akhir dari belajar. “Setelah wisuda, kalian akan memasuki belajar yang lebih serius dan bertanggung jawab.”

“Para wisudawan diharapkan mampu menjadi alumni yang mampu menjadi pembantu mandat Nabi Muhammad untuk menyebarkan nilai Islam terutama dalam kajian ilmu hadits dengan konteks budaya Indonesia,” kata Kiai Ali. (M Iqbal Syauqi/Alhafiz K)