Nasional

Beda Pendapat soal Waktu Isra' Mi’raj

Rab, 9 Februari 2022 | 13:30 WIB

Beda Pendapat soal Waktu Isra' Mi’raj

Ilustrasi Isra' Mi’raj. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online 
Peringatan Isra' Mi’raj biasa dilaksanakan umat Islam setiap tanggal 27 Rajab. Hal ini karena diyakini bahwa Rasulullah saw melakukan Isra' dan Mi'raj pada tanggal tersebut. Bahkan negara sendiri telah menetapkan tanggal ini sebagai hari libur nasional. Hanya saja, para ulama berselisih pendapat soal kepastian tanggal peristiwa agung tersebut. 


Berikut adalah enam versi pendapat sebagaimana dijelaskan oleh Safyurrahman al-Mubarakfuri dalam Raḫîqul Makhtûm


Pertama, Isra' dan Mi'raj terjadi pada tahun ketika Allah mengangkat Nabi Muhammad saw menjadi seorang nabi. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam ath-Thabari.


Kedua, Isra' dan Mi’raj terjadi jarak lima tahun setelah Nabi Muhammad diutus menjadi rasul. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam an-Nawawi dan Imam al-Qurthubi.


Ketiga, Isra' dan Mi’raj terjadi pada malam 17 Rajab tahun ke-10 dari kenabian (nubuwah). Pendapat ini dikemukakan oleh Al-‘Allamah al-Manshurfuri.


Keempat, Isra' dan Mi’raj terjadi pada jarak enam bulan sebelum peristiwa hijrah, atau pada bulan Muharram tahun ke-13 dari kenabian (nubuwah).


Kelima, Isra' dan Mi’raj terjadi jarak satu tahun dua bulan setelah hijrah, atau bertepatan dengan bulan Muharram tahun ke-13 dari kenabian (nubuwah).


Keenam, Isra' dan Mi’raj terjadi jarak setahun sebelum hijrah, atau bertepatan bulan Rabi’ul Awwal tahun ke-13 dari kenabian (nubuwah).


Lebih lanjut, al-Mubarakfuri menjelaskan, tiga pendapat pertama dianggap tertolak dengan pertimbangan Siti Khadijah (istri Nabi) wafat pada bulan Ramadhan tahun ke-10 dari kenabian (nubuwah). Sedangkan tepat di hari kewafatannya belum disyariatkan kewajiban shalat lima waktu.


Sementara tiga pendapat terakhir, lanjut al-Mubarakfuri, juga tidak memiliki data atau argumen penguat. Tapi yang jelas, surat Al-Isra menjelaskan bahwa peristiwa Isra' Mi’raj terjadi pada masa akhir-akhir. 


Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra' dan Mi’raj. Hal ini didukung oleh Syekh Badruddin Abu Muhammad al-‘Aini dalam ‘Umdatul Qârî Syaraḫ Saḫîḫi Bukhâ dan Imam an-Nawawi dalam Al-Minhâj Syaraḫ Shaḫîḫ Muslim yang menyebutkan beberapa versi tanggal terjadinya Isra' dan Mi’raj.


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Syamsul Arifin