Nasional ZIARAH KUBUR

Begini Cara Guru Tanamkan Bekal Spiritual Sejak Dini

Rab, 15 Agustus 2012 | 02:20 WIB

Tegal, NU Online 
Seorang guru atau ustadz di sekolah MI Miftahul Inayah Slaranglor, Tegal. mengajarkan murid-muridnya berziarah ke makam-makan sesepuh dan para guru-guru mereka yang telah meninggal dunia. Beginilah cara dia menanamkan bekal spiritual sejak dini kepada murid-muridnya.<>

Kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswi tersebut merupakan rentetan dari kegiatan pesantren Ramadhan tahun 1433 Hijriyah. Yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut dari tanggal (8-10/8) kemarin . 

“Meskipun anak-anak menempuh jarak yang jauh dengan berjalan kaki untuk menuju ke makam, tetapi anak-anak sangat antusias dan semangat, jarak yang ditempuh kira-kira 1 kilometer lebih, dan kalau ditempuh pulang pergi kan berarti sudah 2 kilo lebih, padahal anak-anak tergolong masih relative kecil yaitu anak-anak kelas 3 sampai anak kelas 6,” terang salah satu guru yang memandu ziarah qubur Nur Ghozali 

“Dengan berziarah kubur ini, lanjut dia, anak-anak diajari untuk mengingat kematian sejak dini, bahwa kita pasti akan mati dan tidak ada hal yang perlu kita persiapkan, wali-wali Allah juga wafat, guru kita juga sudah ada yang wafat, berarti dengan demikian kalian pun akan mati seperti beliau ini tetapi kita tidak tahu kapan akan menyusul beliau, yang penting adalah persiapan kita. begini kami ceritakan kepada anak-anak, dengan harapan anak-anak bisa mengerti dan memahami,” terang guru yang hafidz Al-Qur’an itu . 

Penjelasan Nur Ghozali juga diamini oleh guru yang lain, Abdul Kholil, kepada NU Online. Dia membenarkan bahwa ziarah kubur ini sebagai upaya pembelajaran bagi siswa agar ingat terhadap kematian, kenapa kami juga sering mengajarkan ziarah kubur, karena di sana ada nilai keimanan yang harus ditanamkan juga sejak dini, yaitu hanya amal shalih yang akan menemani kita ketika  berada di alam kubur bukan harta atau apapun. 

“Itu adalah sebuah cara atau metode belajar yang dianggap menurut kami itu pas, selain itu juga sebagai bentuk hormat kepada orang-orang yang telah berjasa kepada kita semua dengan mengirimkan doa,” tukasnya.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Muiz