Nasional

Buku Cerita hingga Konseling, KemenPPPA Bangun Upaya Pemenuhan Hak Anak di Pinggir Kota

NU Online  ·  Jumat, 23 Mei 2025 | 21:30 WIB

Buku Cerita hingga Konseling, KemenPPPA Bangun Upaya Pemenuhan Hak Anak di Pinggir Kota

Salah satu program Kemen PPPA untuk anak-anak dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Hari Buku Nasional, dan menjadi rangkaian Hari Anak Nasional (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Tantangan besar masih membayangi anak-anak di wilayah marginal, terutama terkait rendahnya literasi dan kepemilikan identitas hukum. Di Kampung Pemulung, Pinang Ranti, Jakarta Timur, lebih dari 60 persen anak usia sekolah tercatat putus sekolah. 


Sebagian besar juga tidak memiliki akses terhadap buku bacaan yang layak. Tak hanya itu, satu dari sepuluh anak belum memiliki akta kelahiran, artinya mereka belum tercatat secara resmi dalam sistem administrasi negara.


Menjawab tantangan tersebut, Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak Wilayah II Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Eko Novi Ariyanti membuat program bertajuk Sinergi untuk Literasi: Bersama Tentang Anak Tingkatkan Akses Baca.


Kegiatan ini diikuti anak-anak usia 3 sampai 8 tahun diajak mengikuti sesi membaca buku cerita Tugas Baru Kurcaci Biru yang dibacakan figur publik sekaligus mompreneur, Sabrina Anggraini. 


Selain itu, anak-anak mengikuti kegiatan mewarnai bersama Forum Anak guna membangun imajinasi, kreativitas, dan interaksi sosial anak. 


Program ini juga memberikan layanan konseling psikologi gratis bekerja sama dengan PUSPA DKI Jakarta. Layanan ini ditujukan untuk mendukung kesehatan mental remaja dan keluarga dalam menghadapi tantangan emosional, akademik, dan sosial.


"Layanan konseling ini merupakan salah satu upaya agar orang tua dari kelompok marginal dapat berkonsultasi dan berdiskusi tentang bagaimana menjadi pendamping yang baik bagi anak, sekaligus memperkuat peran keluarga dalam pemenuhan hak anak,” kata Eko pada Jumat (23/5/2025).


Program ini, kata Eko menjadi bentuk nyata kolaborasi dalam pemenuhan hak anak, sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional, Hari Buku Nasional, dan menjadi rangkaian Hari Anak Nasional.


"Kegiatan ini merupakan inisiasi luar biasa Tentang Anak yang merupakan wujud kerja sama dengan Kemen PPPA, Ikatan Pemulung Indonesia, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta, Pusat Pelayanan Keluarga (PUSPA) DKI Jakarta, Forum Anak, dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI)," ujarnya.


CEO Tentang Anak, Mesty Ariotedjo menyampaikan pentingnya momen kebersamaan ini dalam proses pemulihan dan perkembangan anak. 


"Kami percaya momen membaca dan bermain bersama bukan hanya membentuk ikatan emosional, tetapi juga merupakan bagian penting dari proses pemulihan dan perkembangan anak," imbuhnya. "Sesuai rekomendasi American Academy of Pediatrics, membaca bersama terbukti mendukung perkembangan emosi, bahasa, dan meningkatkan IQ anak hingga 24 persen,” tegasnya.


Program ini diharapkan membuka lebih banyak akses terhadap pendidikan dasar yang berkualitas bagi anak-anak di komunitas tersebut.


Kemen PPPA berharap kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam melindungi dan memenuhi hak anak-anak kelompok marginal. 


“Melalui inisiatif ini, seluruh anak dapat memeroleh akses yang setara dan keluarga memiliki pemahaman optimal dalam memenuhi hak anak-anak mereka. Langkah ini menjadi bagian nyata dalam memastikan mereka tumbuh dan berkembang secara optimal sebagai generasi penerus bangsa,” tutur Eko.