Nasional

Butuh Layanan Strategis Agar RSNU Semakin Baik di Masa Mendatang

Ahad, 10 Oktober 2021 | 02:00 WIB

Butuh Layanan Strategis Agar RSNU Semakin Baik di Masa Mendatang

Ilustrasi Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU). (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Menjelang satu abad, Nahdlatul Ulama terus berupaya memperkokoh jam’iyah dan membangun kesejahteraan masyarakat utamanya dalam bidang kesehatan. Peningkatan layanan Rumah Sakit NU menjadi langkah awal mewujudkan kesejahteraan tersebut.


NU memiliki tantangan terutama ketersediaan SDM bidang kesehatan, alat kesehatan yang membutuhkan modal besar serta kesejahteraan kesehatan yang tidak semata beriorentasi terhadap keuntungan.


Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU), dr HM Zulfikar As’ad mengatakan, sebuah rumah sakit tidak bisa berdiri sendiri sebab mengikuti kebijakan kementerian. Mulai dari proses awal, evaluasi, kerja sama dengan BPJS, termasuk fasilitas yang harus dipenuhi.


“Selama ini banyak yang menawarkan lahan kepada Asosiasi RSNU. Tapi, itu saja tidak cukup. Sebab, menurut kami yang menjadi persoalan bukan hanya bangunan RS saja. Tetapi, teknologi dan SDM,” katanya saat mengisi acara bertajuk Layanan Rumah Sakit Jelang Abad Ke-2 NU, Sabtu (9/10/2021) di Channel TV9.


Karena itu, peran NU dalam melayani masyarakat harus diperhatikan betul. Misalnya, dalam membangun RS perlu menyiapkan segala sesuatunya sehingga bisa mendapat kepercayaan dari masyarakat.


Dokter As’ad menerangkan, kesehatan masyarakat sebetulnya sudah menjadi satu pembahasan sejak awal berdirinya NU. Bahkan, dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) disebutkan bahwa NU adalah organisasi kemasyarakatan yang mengelola ranah keagamaan, sosial, dan kesehatan.


“Muktamar NU di Solo tahun 2010 lalu juga menekankan pentingnya layanan kesehatan untuk umat, sehingga pengurus NU menargetkan setiap wilayah memiliki satu rumah sakit. Saat ini, setiap kota/kabupaten memiliki rumah sakit NU,” jelas pria asal Jombang, Jawa Timur.


Meskipun dalam perjalanannya, lanjut dia, semua target belum bisa terpenuhi karena rumah sakit (RS) merupakan bangunan fisik bukan hanya lahan saja.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr Erwin Ashta Triyono mengapresisasi kualitas RSNU dari sisi kepemimpinan. Namun demikian, ia mengingatkan agar Asosiasi RSNU bisa update keilmuan tentang rumah sakit. 


“Terpenting, harus mengupdate keilmuan tentang penyakit baru, tata laksana termasuk realitas dari terapi-terapi. (Dan) kuncinya pada leadership dan kekompakan masing-masing,” pungkasnya.


Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Musthofa Asrori