Nasional

Diganjar Kartu, Santri Malah Cium Tangan Wasit

Ahad, 23 September 2018 | 09:00 WIB

Jakarta, NU Online

Liga Santri Nasional sudah tiga tahun bergulir. Seperti kompetisi sepak bola pada umumnya, LSN juga mengandalkan adu strategi, skill dan berlomba bermain indah. Tapi di luar itu semua, santri tetaplah santri yang memiliki karakter khas dari manapun ia berada. Bahkan dari dalam lapangan yang beradu stamina sekalipun, santri tetepa mempertontonkan akhlaq terpuji tak kenal pamrih.

Salah satu yang membedakan adalah saat pemain sepak bola diganjar kartu oleh wasit. Jika dalam dunia bola pada umumnya, pemain sepak bola banyak yang kesal bahkan tak dapat membendung emosi saat diganjar kartu, santri berbeda.  

Dalam sejumlah pertandingan LSN, santri yang diganjar kartu bukan hanya tak beranni memprotes, bahkan santri tetap menaruh hormat pada wasit hingga mencium tangan sang wasit layaknya seorang santri pada gurunya.

“Bedanya santri main bola, kalau dikenai kartu kuning dan merah cium tangan wasit, tidak pernah ada protes sampai mengejar ngejar wasit seperti yang kita lihat selama ini dan selalu menjaga kesopanan” kata Bung Kusnaeni anggota Panitia Nasional Liga Santri 2018, di acara Penutupan LSN Regional Jawa Barat IV, Ahad (23/9).

Sebagai orang yang telah lama di dunia sepak bola tanah air, ia tahu persis bagaimana kebiasaan pesepak bola yang kerap kesal saat diganjar kartu. Namun hal itu tak terjadi di kalangan santri yang menurutnya sangat baik untuk dicontoh oleh pesepak bola di liga lain.

Hal itu juga yang menurutnya menyebabkan Menpora Imam Nahrawi sangan mendukung dan mengapresiasi kegiatan LSN ini. 

“Dikarenakan beliau ingin mendukung persepakbolaan tanah air ini dibingkai dengan ahlaqul karimah, anti kerusuhan dan tawuran,” ujar pria yang akrab dengan sapaan Bung Kus ini.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bogor yang diwakili Sekretaris Camat Cibinong mengungkapkan apresiasi serupa pada kegiatan LSN yang digelar di wilayahnya.

“Bupati Bogor sangat mengapresiasi kegiatan LSN Regional Jawa Barat IV berjalan sukses dan berharap bisa meningkatkan prestasi sepakbola dari kalangan santri di tanah air” seperti dibacakan Sekretaris Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. 

Ketua LSN Regional  Jawa Barat IV, Miftachul Huda mengungkapkan rasa bersyukur atas pelaksanaan dan bantuan semua pihak sehingga pelaksanaan LSN Regional Jawa Barat IV berjalan dengan baik dan lancar.

Ia mengucapkan banyak terima kasi kepada semua pihak baik Pemda Kabupaten Bogor, Kapolres, Kodim, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor melalui madrasahnya dan seluruh stakeholders yang telah mendukung pelaksanaan LSN Regional Jawa Barat IV. 

Ia berharap LSN Jawa Barat IV ini membuat Pondok Pesantren punya kepercayaan diri bahwa pondok pesantren juga mampu menelorkan pesepakbola andal yang dapat bermain hingga ke Timnas Indonesia dengan tetap membawa nilai-nilai kepesantrenan.

“Saya berharap Tahun 2019 Kabupaten Bogor dapat menjadi penyekenggara Seri Nasional karena secara infrastruktur Kabupaten bogor punya fasilitas lengkap” ungkap sekretaris RMI-NU Kabupaten Bogor ini.

Sementara, Ketua PCNU Kiai Romdon juga mengapresiasi kegiatan LSN Regional Jawa Barat IV ini berjalan dengan baik.

”Saya mengapresiasi kegiatan ini mampu menggerkkan ekonomi masyarakat karena terbukti banyak yang jualan gara gara ada LSN, santri semakin sehat karena banyak kegiatan olahraga dan yang terpenting kegiatan LSN semakin eningkatkan rasa nasionalisme dan persatuan” umgkap Romdon yang juga merupakan kepala seksi pendidikan agama islam kantor kementerian agama Kabupaten Bogor. 

Laga final yang diselenggarakan di  Stadion Mini Kabupaten Bogor,  dihadiri santri dan siswa dari berbagai daerah yang ada di Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Dalam laga ini, kesebelasan Pondok Pesantren Al-Huda, Cianjur kembali menjuarai Liga Santri Nusantara (LSN) Regional Jawa Barat IV setelah mengalahkan kesebelasan Pondok Pesantren Riyadul Mutaalimin Caringin Bogor, dengan dua gol tanpa balas.

Ini adalah kali ketiga bagi kesebelasan Al-Huda menjuarai region yang sama secara berturut turut setelah menggondol Piala Bergiliri Bupati Bogor pada LSN 2016 dan 2017.

Penutupan ini juga dihadiri Bung Kusnaeni dari Panitia Nasional LSN, Bupati Bogor yang diwakilkan Sekretaris Kecamatan Cibinong, SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Pengasuh Pondok Pesantren di Kabupaten Bogor.

Tampak hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor yang diwakili Kepala Seksi Penerangan Agama Islam Zakat Wakaf MWCNU, sejumlah perwakilan Banom dan lembaga PCNU Kabupaten Bogor, Perwakilan RMI-NU Regional Jawa Barat IV dan berbagai ormas serta Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Ketua PD Mathlaul Anwar Kabupaten Bogor. (Ahmad Rozali)