Nasional

Dipersekusi di Jalan, Banser Jaksel Selesaikan Kasus Ini secara Hukum

Sel, 10 Desember 2019 | 18:00 WIB

Dipersekusi di Jalan, Banser Jaksel Selesaikan Kasus Ini secara Hukum

GP Ansor Depok dan anggotanya yang menjadi korban persekusi orang tidak dikenal sedang melaporkan kasus ini ke Polres Jaksel.

Jakarta, NU Online
Banser Jakarta Selatan melaporkan tindakan persekusi oleh orang tidak dikenal terhadap dua anggota Banser ke pihak aparat kepolisian. Banser Jakarta Selatan meminta pihak aparat kepolisian untuk menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.

Banser Jakarta Selatan bergerak cepat setelah beredar video yang menayangkan seseorang tidak dikenal yang menghadang dua anggota Banser yang sedang mengendarai sepeda motornya.
 
"Jangan ambil tindakan sendiri-sendiri," kata Kasatkorcab Banser Jakarta Selatan Yaya Khoirudin.

Pelaku menghardik dan meminta korban menunjukkan kartu identitas penduduk untuk mengetahui agama korban. Pelaku juga meminta korban untuk bertakbir sebagai bentuk identitas keislaman yang diyakininya.

Pelaku juga mengeluarkan kata-kata kasar dengan menyebut korban sebagai binatang. Pelaku juga membawa-bawa identitas etnis dan jawara Betawi untuk menunjukkan superioritasnya di depan korban. Ia mengancam korban.

“Mony**, mana KTP lu? Gua mau lihat, lihat. Mana sini? Ngapain di Jakarta, tanah gua Betawi. Lu mau ngapain? Lu takbir dulu ama gua. Lu Islam bukan? Ya udah takbir. Buat apa lu? Kafir dong lu? Ntar dulu. Lu takbir dulu kalau Muslim. Orang Islam itu harus takbir. Lu nggak usah ngajarin gua. Ntar dulu. Lu nggak bisa pulang, enak aja. An**** lu,” hardik pelaku dalam video berdurasi 1.02 menit.

Tindakan persekusi terhadap Banser ini terjadi pada Selasa, 10 Desember 2019 di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Korban belakangan diketahui berasal Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser pada salah satu kecamatan di Depok. 

Tindakan persekusi ini cukup disesalkan. “Ini sudah palanggaran. Kenapa membawa-bawa unsur SARA? H Bendot (tokoh masyarakat Betawi) juga menyayangkan penyebutan etnis Betawi dalam kasus ini. Ketua PC GP Ansor Jaksel, Sekcab GP Ansor Jaksel, Kasatkorcab Banser Jaksel, Ketua PC GP Ansor Depok, dan korban masih di Polres Jaksel. Sekjen PP GP Ansor Gus Adung juga bilang untuk usut tuntas. Ini kasus menasional,” kata Ketua PR GP Ansor Pondok Pinang Abdurrahman.

Diketahui belakangan, korban adalah anggota Banser Kota Depok, Jawa Barat. Korban menahan diri dan hanya menyangkal singkat permintaan pelaku untuk bertakbir. Penyangkalan korban sempat membuat panik dan gugup pelaku perihal takbir sebagai identitas keislaman.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian tengah memburu pelaku. Sedangkan GP Ansor dan Banser Kebayoran Lama masih berjaga di TKP.

“Pelaku masih dalam pengejaran aparat. Kita diminta untuk membantu informasi keberadaan pelaku,” kata Kasatkoryon Banser PAC GP Ansor Kebayoran Lama Abdul Halim.
 

Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Abdullah Alawi