Nasional

Dipilih sebagai Katib 'Aam PBNU, Ini Profil KH Ahmad Said Asrori

Rab, 12 Januari 2022 | 15:15 WIB

Dipilih sebagai Katib 'Aam PBNU, Ini Profil KH Ahmad Said Asrori

KH Ahmad Said Asrori. (Foto: @almunawwir)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menetapkan susunan kepengurusan masa khidmah 2022-2027. Dalam kepengurusan itu, KH Akhmad Said Asrori terpilih sebagai Katib Aam PBNU untuk meneruskan KH Yahya Cholil Staquf yang ditetapkan sebagai ketua umum. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan PBNU Nomor 01/A.II.04/01/2022.


“Katib 'Aam, sebelah kiri saya, Almukarram KH Said Asrori,” ucap KH Miftachul Akhyar, Rais 'Aam PBNU, saat pengumuman kepengurusan PBNU masa khidmah 2022-2027 di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (12/1/2022).


Kiai Said Asrori bukanlah orang baru dalam kepengurusan PBNU. Saat kepemimpinan KH Ma’ruf Amin sebagai Rais 'Aam PBNU 2015-2020, ia diangkat sebagai salah satu Rais Syuriyah PBNU.

 

Sebelumnya, KH Said Asrori juga pernah diamanahi sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Magelang.


Ia merupakan putra dari KH Asrori Ahmad (1923-1994). Saat ini, kiai yang menamatkan studinya di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum, Kencong, Kepung, Kediri, PP. An-Nawawi Berjan Purworejo, PP. Roudlotut Tholibin, Rembang itu melanjutkan ayahnya dalam mengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah.

 

Dalam mengelola pondok tersebut, ia dibantu saudara-saudaranya, antara lain KH Labib Asrori dan Kiai Kholil Mustamid Asrori.


Sebagaimana diketahui, postur susunan kepengurusan PBNU ini mencerminkan realitas multipolar yang ada di lingkungan NU, baik dari segi kedaerahan, gender, maupun orientasi politik.

 

"Seluruh daerah di Indonesia terwakili di jajaran. Sehingga PBNU yang kita miliki adalah PBNU yang berwajah Nusantara," kata KH Yahya Cholil Staquf.


"Setelah 96 tahun usia NU menurut kalender Masehi atau 99 tahun, kaum perempuan diakomodasi dalam susunan PBNU," lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.


Sementara itu, Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyampaikan bahwa kepengurusan PBNU saat ini cukup besar. Hal ini mengingat kebutuhannya untuk bukan saja mengurusi Nahdliyin di Indonesia, tapi juga untuk dunia internasional.


"Semoga NU dalam periode ini bukan sekadar besar anggotanya, tapi besar produknya dan besar kemaslahatannya untuk kepentingan umat," ujarnya Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya, Jawa Timur itu.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad