Nasional HARLAH KE-92 NU

Dua Amanah yang Diemban NU Menurut Kiai Said

Kam, 1 Februari 2018 | 05:05 WIB

Jakarta, NU Online
Genap berusia 92 tahun, Nahdlatul Ulama (NU) akan tetap memegang dua amanah yang diembannya, yakni agama dan tanah air.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan dalam rangka peringatan Harlah ke-92 NU di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (31/1).

Dua hal penting dalam menjaga amanat keagamaan yang perlu dipegang teguh, yakni tawasut dan tasamuh. Tawasut berarti moderat, beradi di posisi tengah. Artinya, NU tidak radikal dan tidak liberal. Pun tidak tekstual atau hanya mengandalkan akal.

“Sikap moderat ini tidak akan terwujud kecuali harus didukung dengan ilmu pengetahuan,” katanya kepada ribuan warga NU yang memenuhi masjid tersebut.

Hal kedua yang mesti dipegang teguh dalam rangka mengemban amanah agama adalah tasamuh atau toleran. Rasulullah saw juga orang yang toleran. Ia hidup bersama warga yang berbeda agama. 

“Orang toleran itu berakhlak,” katanya.

Sementara itu, amanat menjaga tanah air (wathaniyah) adalah menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dasar Pancasila. “Pancasila tidak mengurangi keislaman, Islam tidak merusak Pancasila,” tegasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah itu berharap agar NU bermanfaat, berguna, dan menjadi faktor penting untuk perdamaian dunia.

Sebelum menyampaikan sambutannya, kiai asal Cirebon itu menerima cenderamata dari Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi. Osama menyampaikan rasa syukur dan suatu kehormatan bisa berada di tengah para ulama NU.

Kegiatan yang diawali dengan salat Isya dan gerhana berjamaah itu dihadiri beberapa tokoh lainnya seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang mewakili Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Direktur Wahid Foundation Yeni Wahid, dan sebagainya.

Pada pertengahan acara, para pejabat tersebut menerima potongan tumpeng dari PBNU yang diwakili oleh Rais Aam Syuriyah PBNU KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini, dan Ketua PBNU H Marsudi Syuhud. (Syakir Niamillah/Fathoni)