Nasional

FGD Pra-Rakernas, Ma'arif NU Fokuskan Sistem Database Berbasis Dapodik dan Emis

Sel, 21 Juni 2022 | 23:09 WIB

FGD Pra-Rakernas, Ma'arif NU Fokuskan Sistem Database Berbasis Dapodik dan Emis

Sekretaris LP Ma’arif PBNU, H Harianto Oghie saat FGD Penguatan Data Madrasah di Hotel Golden Boutique Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/22). (Foto: NU Online/Syifa)

Jakarta, NU Online
Jelang rapat kerja nasional (rakernas) Lembaga Pendidikan Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif PBNU) memfokuskan sistem database berbasis Dapodik dan Emis. Sekretaris LP Ma’arif PBNU, H Harianto Oghie mengatakan bahwa database lembaga-lembaga di bawah naungan LP Ma’arif harus diperkuat untuk menghadapi era transformasi digital.


"Database Ma’arif ini harus dikuatkan sebagai basis mentransformasi digital di satuan pendidikan," kata Oghie, sapaan akrabnya, saat ditemui NU Online di sela-sela acara FGD Penguatan Data Madrasah di Hotel Golden Boutique Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/22).


Penguatan data tersebut, kata dia, ditargetkan menjadi pijakan dalam menyusun peta jalan satuan pendidikan yang ada di lingkungan NU. "Intinya penguatan data saat ini sangat penting di lembaga-lembaga NU, khususnya LP Ma’arif," katanya lagi.


Terkait transformasi digital, ia menerangkan bahwa LP Ma’arif sendiri sudah mulai beradapatasi untuk melakukan percepatan dalam hal itu. Bahkan tidak hanya transformasi digital, LP Ma’arif juga beradaptasi dengan transformasi literasi numerik, sains, dan transformasi moderasi beragama.


"Trasformasi-transformasi tersebut oleh kita (Ma’arif) diunggulkan sebagai sebuah tawaran peradaban," terang pria kelahiran Pinrang 28 November 1967 itu.


Hal itu, menurutnya, sesuai dengan visi NU saat ini, yaitu merawat jagat membangun peradaban. "Sederhananya, kita kerja riilnya sementara visi besarnya tetap mengacu pada PBNU," jelasnya.


Oghie mengungkapkan bahwa alasan LP Ma’arif merujuk pada visi PBNU karena pintu peradaban adalah pendidikan, itu diamanahkan kepada LP Ma’arif NU. 


"Pintu peradaban itu ada di pendidikan, dan itu yang kita usung. Sehingga, basis data ini akan menjadi titik awal untuk melakukan loncatan-loncatan transformasi digital yang akan dilakukan LP Ma'arif,' ungkapnya.


Seperti diketahui, pemetaan data juga pernah disinggung oleh Ketua LP Ma'arif PBNU Muhammad Ali Ramdhani pada kegiatan Pra-Rakernas LP Ma'arif PBNU di Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/6/22) kemarin. 


Disampaikannya, pemetaan data dan potensi LP Ma’arif NU di seluruh Indonesia penting untuk dilakukan mengingat ada 21 ribu institusi pendidikan di bawah naungan LP Ma'arif PBNU.


"Ada lebih dari 21 ribu lembaga yang harus dipetakan berdasarkan data, potensi, dan wilayah, data ini perlu kita klasterisasi sebagai modal peningkatan mutu dan kualitas lembaga secara merata," jelasnya.


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Kendi Setiawan