GP Ansor: Pemerintah Harus Jujur dan Transparan Tangani Virus Corona
- Sabtu, 14 Maret 2020 | 12:45 WIB
Jayapura, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) meminta agar pemerintah Indonesia bersikap jujur dan terbuka. Menurutnya, transparansi pemerintah dalam penanganan kasus corona diperlukan untuk mempercepat penanganannya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) meminta agar pemerintah Indonesia bersikap jujur dan terbuka. Menurutnya, transparansi pemerintah dalam penanganan kasus corona diperlukan untuk mempercepat penanganannya.
"Lakukan transparansi dalam penanganan, jangan terkesan diam-diam karena masyarakat butuh informasi yang jernih dan jelas. Ajak lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi, baik dari dalam maupun luar negeri. Hentikan sementara kegiatan seremonial yang menyedot biaya besar, proyek-proyek mercusuar, fasilitas pejabat, dan stop bayar buzzer,” kata Gus Yaqut, di sela kegiatan Konferensi Wilayah PW GP Ansor Papua, di Abe Pura, Jayapura, Sabtu (14/4) siang.
“Fokuskan ke penanganan dan antisipasi virus corona untuk menyelamatkan masyarakat luas. Dar'ul mafasid muqoddam 'ala jalbil masholih. Mencegah kerusakan karena dampak corona harus diutamakan daripada mengambil keuntungan (insentif ke pengusaha, buzzer, dan lainnya),” lanjutnya.
Gus Yaqut menyebut, permintaan WHO yang meminta pemerintahan Joko Widodo mengumumkan atau memberlakukan keadaan darurat harus segera ditanggapi. Menurutnya, pengumuman keadaan darurat itu untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan warga, mengingat jumlah korban terpapar dan meninggal terus bertambah.
“Perbanyak, permudah, dan percepat tes virus corona untuk masyarakat. Jangan lagi seperti di awal-awal virus ini merebak, pemerintah seolah terkesan meremehkan, bahwa Indonesia kebal virus. Toh kenyataannya kena juga. Jadi jangan anggap enteng. Negara lain sudah bertindak cepat, terukur, terarah, kita masih saja lambat," cetusnya.
Gus Yaqut menambahkan, respons cepat pemerintah dibutuhkan agar penularan tidak meluas dan memberikan rasa aman warga. "Identifikasi klaster-klaster. Tutup celah munculnya klaster baru. Tidak usah ragu untuk melakukan isolasi, karantina. Untuk itu harus disiapkan tempat khusus karantina," ujarnya.
Dikatakan, masyarakat memerlukan informasi yang benar, jelas, dan konsisten dari pemerintah mengingat kekhawatiran penyebaran virus akan semakin meluas. Ia meminta agar kekacauan informasi dihentikan.
"Jangan lagi ada pejabat atau pihak yang tidak kompeten ikut memberikan informasi sembarangan,” tegasnya.
Menurutnya, ada tiga hal yang harus dilakukan pemerintah dalam waktu dekat ini. Pertama, stabilisasi ekonomi nasional. Yakni, memprioritaskan stabilitas harga pangan dan ketersediaan terutama dari aksi panic buying, terutama memasuki bulan Ramadhan di mana tingkat konsumsi cenderung naik.
Kedua, mendorong Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Industri untuk menjamin kegiatan produksi tetap berjalan. Ketiga, menginstruksikan Menteri Keuangan, Gubernur BI, serta OJK untuk dapat meyakinkan investor bahwa kondisi bisnis masih berjalan baik meski dalam fase turbulensi akibat dampak virus corona.
Gus Yaqut mengapresiasi langkah pemerintah Kota Solo dan Provinsi DKI Jakarta yang merespons dampak penyebaran virus corona dengan meliburkan sekolah, dan tempat-tempat yang berpotensi mengumpulkan massa besar. Langkah tersebut memperlihatkan atensi dan keseriusan pemerintah setempat dalam merespons berjangkitnya virus corona.
"Langkah Pemkot Solo dan Pemprov DKI layak diapresiasi. Sudah seharusnya pemerintah menunjukkan kepedulian dalam penanganan virus corona. Ini bentuk antisipasi karena penyebaran virus terhitung masif, jadi jangan dianggap sepele. Banyak negara merespons cepat berikut langkah-langkah antisipasi dan penanganannya," katanya.
Editor: Muchlishon
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Tags:
Terkait
Nasional Lainnya
Terpopuler Nasional
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
topik
Opini
-
- Rofiq Mahfudz | Senin, 29 Mei 2023
Kiai Pesantren Memaknai Politik dengan Bermartabat
-
- Hafis Azhari | Sabtu, 27 Mei 2023
Ketika Timur Semakin Mengenal Barat
-
- Ahmad Munji | Sabtu, 20 Mei 2023
Pilpres Turkiye 2023 dan Investasi Ideologis Erdogan
Berita Lainnya
-
Menaker Imbau Masyarakat Lebih Selektif Memilih Informasi Kerja di Luar Negeri
- Ketenagakerjaan | Ahad, 28 Mei 2023
-
Kemnaker Optimis UU PPRT Mampu Tekan Pelanggaran PRT
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 27 Mei 2023
-
Menaker Tegaskan Hubungan Industrial Harmonis Tingkatkan Produktivas Kerja
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 27 Mei 2023
-
Jakarta Bhayangkara Presisi bersama Pertamina Raih Runner-up di Final AVC Cup 2023
- Nasional | Selasa, 23 Mei 2023
-
Indonesia-Tiongkok Komitmen Perluas Kerja Sama Ketenagakerjaan
- Ketenagakerjaan | Selasa, 23 Mei 2023
-
Gerakkan Hidup Sehat, Fatayat NU Sulsel Bagi-Bagi Sayur ke Masyarakat
- Daerah | Senin, 22 Mei 2023
-
Menaker Ida Dorong Peningkatan Produktivitas Perempuan Melalui Wirausaha
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 20 Mei 2023
-
Serap Ratusan Juta Rupiah, Pembangunan Mushala NU Ranting Dlingo Bantul Usai
- Daerah | Kamis, 18 Mei 2023
-
Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing SDM di Daerah, Menaker Apresiasi Hibah Lahan dari Pemda
- Ketenagakerjaan | Rabu, 17 Mei 2023