Jember, NU Online
Kehadiran organisasi garis keras mengatasnamakan agama yang kian marak belakangan di Tanah Air menggugah Gerakan Pemuda Ansor dari sejumlah daerah untuk meningkatkan soliditas dan peran. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah pertumbuhan kelompok radikal ini.
<>
Di Jember, Jawa Timur, misalnya, untuk mengantisipasi masuknya gerakan ISIS (Iraqi-Syiria of Islamic State), PC GP Ansor setempat mendatangi Mapolres Jember, Rabu (6/8). Puluhan pengurus dan kader Ansor yang dipimpin Ayub Junaidi tersebut diterima Kapolres Jember, AKBP Awang Joko Rumitro.
“Kami ingin bersinergi dengan jajaran Polres untuk memantau sekaligus menangkal masuknya kelompok ISIS di Jember,” ujar Ketua PC GP. Ansor Jember, Ayub Junaidi.
Untuk itu, kata Ayub, pihaknya saat ini sudah menurunkan 10 anggota Banser di setiap desa yang diberi tugas khusus untuk memantau perkembangan atau gejala-gejala radilkasme di masyarakat. Selanjutnya, anggota Benser tersebut diimbau untuk melapor jika mendapatkan gejala-gejala yang mencurigakan.
Saat ditemui GP Ansor, Kapolres Jember, AKPB Awang Joko Rumitro menyatakan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan jajaran Polsek untuk terus mengawasi perkembangan terkait ISIS. “Sejauh ini belum ditemukan indikasi munculnya ISIS, dan jika ada kami siap bertindak,” ujarnya.
Sementara itu, di Solo, Jawa Tengah, GP Ansor menyerukan penolakan keras terhadap kelompok-kelompok yang diketahui menyebarkan kekerasan dalam beragama. “Ansor dan Banser Surakarta menolak ISIS!” tegas Anwar, Kamis (7/8).
Menurut Anwar, gerakan ISIS, yang sering melakukan kekerasan bahkan pembunuhan, tidak sesuai dengan ajaran Islam dan nilai Kepancasilaan. “Secara resmi gerakan ISIS bertentangan dengan NKRI dan dilarang di Indonesia. Maka dari itu, kami mengajak kepada semua, khususnya kepada anggota Ansor dan Banser untuk mewaspadai gerakan ini,” ujarnya.
Anwar juga menghimbau kepada masyarakat untuk turut aktif dalam mencegah masuknya gerakan radikalisme, khususnya di wilayah Surakarta, mengingat beberapa waktu lalu telah terindikasi adanya gejala masuknya ISIS di Kota Bengawan.
“Waspadai sekitar lingkungan anda, jika terindikasi ISIS maupun gerakan radikalisme lainnya, segera laporkan ke pihak berwajib,” terangnya. (Aryudi /Ajie /Mahbib)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua