Nasional

Gus Mus Ingatkan Etika ketika Berdoa: Jangan Langsung Meminta

Rab, 26 April 2023 | 07:00 WIB

Gus Mus Ingatkan Etika ketika Berdoa: Jangan Langsung Meminta

Ilustrasi berdoa. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ahmad Musthofa Bisri (Gus Mus) mengingatkan umat Islam tentang etika ketika berdoa. Menurutnya karena berdoa adalah memohon atau meminta sesuatu kepada Allah swt, jangan tiba-tiba atau langsung mengajukan permintaan tersebut.

 

ā€œEtika berdoa kepada Allah, menyampaikan apresiasi, memuji Allah (lebih dulu), baru (kemudian) meminta. Jangan tiba-tiba meminta,ā€ kata Gus Mus dalam tayangan Al Fatehah Mengajarkan Kita Tata Cara Meminta, diaksesĀ NU OnlineĀ pada Rabu (26/4/2023)..

 

Gus Mus mengatakan etika tersebut dicontohkan dalam Surat Al-Fatihah.

 

ŲØŁŲ³Ł’Ł…Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘Ł°Ł‡Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…Ł°Ł†Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł (1) Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ł„ŁŁ„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ†ŁŽ (2) Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ…Ł (3) Ł…ŁŽŲ§Ł„ŁŁƒŁ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ†Ł (4) Ų„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŽ Ł†ŁŽŲ¹Ł’ŲØŁŲÆŁ ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ§ŁƒŁŽ Ł†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¹ŁŁŠŁ†Ł (5) Ų§Ł‡Ł’ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„ŲµŁ‘ŁŲ±ŁŽŲ§Ų·ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŁ‚ŁŁŠŁ…ŁŽ (6) ŲµŁŲ±ŁŽŲ§Ų·ŁŽ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’Ų¹ŁŽŁ…Ł’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲŗŁ’Ų¶ŁŁˆŲØŁ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų¶Ł‘ŁŽŲ§Ł„Ł‘ŁŁŠŁ†ŁŽ (7)Ā 

 

Artinya, ā€œDengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1), Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2), Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (3), Yang menguasai Hari Pembalasan (4), Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan (5), Tunjukilah kami jalan lurus (6), (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (7).ā€

 

Dari 7 ayat pada Surat Al-Fatihah, 4 ayat pertama berupa pujian kepada Allah. Baru mulai ayat kelima berisi permohonan kepada Allah.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu mencontohkan permintaan yang menggunakan etika juga perlu dilakukan saat meminta kepada orang tua. Saat meminta kepada ayah misalnya, perlu diberikan pujian kepada ayah lebih dulu.

 

Tetapi jika memuji orang tua untuk mengawali permintaan, kata Gus Mus jangan menggunakan kalimat yang sama. ā€œPakai pujian yang berbeda-beda. Jangan mudah ditebak: Oh mau minta uang ya?ā€ selorohnya.

 

10 Adab dalam berdoa
Ustadz Alhafiz Kurniawan dalam tulisan NU Online: Ini 10 Adab Berdoa dalam Islam menyebutkan adab-adab dalam berdoaĀ menyebutkan setidaknya ada 10 adab dalam berdoa. Mengutip kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali, Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar, tulis Ustadz Alhafiz, menyebutkan 10 adab berdoa, yaitu:

 
  1. Menantikan waktu-waktu mulia seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga terakhir dalam setiap malam, dan waktu sahur.
  2. Memanfaatkan kondisi-kondisi istimewa untuk berdoa seperti saat sujud, saat dua pasukan berhadap-hadapan siap tempur, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat dan sesudahnya
  3. Menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan mengusap wajah sesudah berdoa
  4. Mengatur volume suara agar tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu rendah
  5. Menghindari kalimat bersajak dalam doa karena dikhawatirkan justru melewati batas dalam berdoa. Prinsipnya tidak berlebihan dalam penggunaan kata-kata saat berdoa
  6. Berdoa dengan penuh ketundukkan, kekhusyukan, dan ketakutan kepada Allah swt
  7. Mantap hati dalam berdoa, meyakini pengabulan doa, dan menaruh harapan besar dalam berdoa. Sufyan bin Uyaynah mengatakan, sadar akan kondisi dirimu jangan sampai menghalangimu untuk berdoa kepada-Nya. Allah, kata Sufyan, tetap menerima permohonan Iblis yang tidak lain adalah makhluk-Nya yang paling buruk.Ā 
  8. Meminta terus menerus dalam berdoa
  9. Membuka doa dengan lafal zikir. Kita dianjurkan untuk membuka doa dengan pujian dan shalawat. Demikian pula ketika mengakhiri doa
  10. Tobat, mengembalikan benda-benda kepada mereka yang teraniaya, dan ā€˜menghadapā€™ Allah swt dengan cara mematuhi segala aturan agama.
 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: AizĀ Luthfi