Gus Sholah Sebut Kompetensi Guru Jadi Kunci Pendidikan Maju
NU Online · Ahad, 24 Maret 2019 | 06:00 WIB
Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid menegaskan, taraf pendidikan di Indonesia masih bisa dikatakan tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negar-negara maju.
Pernyataan ini ia sampaikan saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Halaqoh Aswaja dengan Bedah Kitab Adabul Alim Wal Mutaallim, karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari oleh Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Timur, Sabtu (23/3).
"Pendidikan Indonesia saat ini, jauh tertinggal dibanding negara-negara maju," kata kiai yang kerap disapa Gus sholah ini.
Meski demikian menurutnya bukan berarti Indonesia tak bisa mengejar ketertinggalan itu. Saat ini, kata dia, masih ada potensi dan kesempatan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. Yakni dengan meningkatkan kompetensi para guru, termasuk guru yang berada di lingkungan Nahdlatul Ulama.
"Salah satu kata kunci untuk mengejar ketertinggalan itu adalah peningkatan kompetensi guru," jelasnya di hadapan para peserta Halaqah Aswaja.
Guru-guru yang memiliki kompetensi baik tentu akan cukup bisa menjadikan pendidikan di Indonesia lebih maju. Setidaknya, menurut adik kandung Presiden Republik Indonesia ke-4 ini, mereka (guru) dapat menyajikan pendidikan yang berkualitas kepada anak didiknya.
"Guru harus mampu menyajikan pendidikan yang berkualitas kepada para murid," ujarnya sembari menyebutkan data-data hasil riset terkait pendidikan sebagai buktinya.
Kegiatan halaqah ini digelar untuk memperingati Harlah ke-96 NU. Sebelumnya, jajaran pengurus Pergunu Jawa Timur melakukan ziarah dan tahlil akbar di makam muassis NU.
Halaqah Aswaja diikuti oleh jajaran pengurus Pergunu di beberapa daerah di Jawa Timur. Tampak ratusan peserta mengikutinya dengan seksama hingga acara rampung. (Syamsul Arifin/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua