Nasional KONGRES XVI GP ANSOR

Gus Yahya: Ansor itu Pandu NU

Jum, 2 Februari 2024 | 09:15 WIB

Gus Yahya: Ansor itu Pandu NU

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (baju putih) saat membuka Kongres XVI GP Ansor, Jumat (2/2/2024) di Tanjung Priok, Jakarta. (Foto: NU Online/RA)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa Gerakan Pemuda Ansor didirikan pada tahun 1934 sebagai gerakan pandu Nahdlatul Ulama.


Gus Yahya merasa senang dengan pilihan tema yang diangkat pada Kongres XVI ini, yakni Gerakan Pemuda Ansor: Peta Jalan NU Masa Depan.


"Pandu berarti peretas jalur. Apapun yang akan ditempuh NU Ansor harus jalan duluan," ujar Gus Yahya pada Pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/2/2024). 


Gus Yahya menegaskan bahwa hal tersebut memang sudah dilakukan oleh GP Ansor selama ini. Misalnya, NU meluncurkan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU), Ansor sudah berkhidmah langsung di akar rumput bersama warga.


Bahkan jika sekarang NU dikenal perannya semakin signifikan di tingkat internasional, juga dimulai dengan GP Ansor.


Pasalnya, GP Ansor menggelar Konferensi Internasional Humanitarian Islam pada tahun 2017. Kemudian, Gus Yahya juga sempat mengajak Sekretaris Umum PP GP Ansor Abdurrahman berkampanye mengenai kemanusiaan menurut Islam di Amerika.


Oleh karena itu, Gus Yahya meminta kepada GP Ansor agar tidak bergeser dari khittahnya, tidak bergeser dari semangat awal pendiriannya, tidak bergeser dari semangat pengabdiannya.


"Ansor tetap menjadi pandu NU, menjadi sahabat-sahabat NU, menjadi penjaga-penjaga NU. Dan menjaga NU berarti menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya.


Gus Yahya juga turut mendampingi Presiden Joko Widodo membuka Kongres XVI GP Ansor secara resmi dengan tabuhan rebana. Turut mendampingi juga Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariyotedjo, dan Kepala Staf Kepresiden Moeldoko.


Hadir juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.