Boyolali, NU Online
Seruan mempererat persatuan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Indonesia (NKRI) digelorakan Rais Aam Idarah Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mutabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya di hadapan ribuan masyarakat Boyolali yang memadati Alun-alun Kidul Boyolali, Senin (19/11) malam.
Ulama asal Pekalongan, Jawa Tengah itu mengingatkan, ancaman perpecahan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berdaulat sudah di depan mata. Perbedaan cara pandang akibat perbedaan pilihan, selalu menjadi alasan klasik untuk menghancurkan sebuah bangsa.
Padahal bangsa Indonesia memiliki falsafah hidup yang amat sakti. Pancasila yang dirumuskan seluruh tokoh bangsa baik muslim atau pun non muslim, memberikan banyak pelajaran pentingnya menghormati keberagaman dalam satu bingkai negara NKRI.
“Dan ingat peran aulia (wali) dan pahlawan itu besar sekali, meskpun jasadnya telah meninggal namun peran mereka tetap ada,” kata Habib Luthfi.
Oleh karena itu, Habib Luthfi terus mengingatkan masyarakat Indonesia, agar tetap rukun menjaga silaturahmi, sehingga kerukunan masyarakat tetap terjaga.
“Apakah kami akan memberikan kesempatan kepada oknum manusia yang zalim untuk pecah belah Indonesia ini, kita tidak ridla,” ujar Habib Luthfi.
Termasuk, lanjut Habib Luthfi, para pahlawan yang telah gugur dan mengorbankan jiwa raganya tak akan rela jika Indonesia yang dibangun dengan tetesan darah ini terpecah belah.
Tablig Akbar untuk memperingati Maulid Nabi dan Tasyakuran Hari Pahlawan itu diselenggarakan oleh Pemkab Boyolali dan Polres Boyolali.
selain ribuan jamaah, pengajian itu juga dihadiri Wakil Bupati Boyolali, M Said Hidayat, Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi, Dandim 0724 Letkol Kav Herman Taryaman, ketua MUI Boyolali, KH Habib Ikhsanudin serta para tokoh masyarakat.
(Ajie Najmuddin/Muiz)