Nasional

Habib Luthfi Diminta Pimpin Thariqah Seluruh Dunia

Sab, 20 Januari 2018 | 00:03 WIB

Pekalongan, NU Online
Rais Aam Jami’yyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya merasa bersyukur saat ini thariqah mampu memberikan contoh yang baik dalam menyatukan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

“Alhamdulillah sepanjang ini thariqah di Indonesia menjadi percontohan dalam hal kesatuan ini,” ujar Habib Luthfi bin Yahya dalam penutupan Muktamar XII JATMAN di Pekalongan, Kamis, (18/1).

Menurut Habib Luthfi, di luar negeri kecemburuan sosial sangat mencolok. Tapi yang mulai dirintis Kiai Mushlih Mranggen dan sesepuh terdahulu bisa mempersatukan 41 thariqah al-mu’tabarah. 

“Dan satu thariqah mempunyai banyak cabang. Jika ditotal jumlah thariqah seluruh dunia mencapai 300 cabang thariqah,” ungkapnya dilansir Jatman Event.

Habib Luthfi menyatakan, dirinya diminta untuk mempersatukan jam’iyah thariqah di seluruh dunia. “Maka saya sudah memuwasyarahkan dengan para muktamirin dari luar negeri,” tuturnya.

Hampir setiap kali Habib Luthfi berjumpa dan dikunjungi ulama-ulama thariqah dari luar negeri selalu diminta untuk memimpin thariqah seluruh dunia.

Bahkan dengan tegas di hadapan ratusan ribu hadirin Maulid Akbar Kanzus Sholawat, Syekh Umar Hadhrah dari Sudan menyatakan, “Habib Luthfi bin Yahya adalah Rais Aam thariqah seluruh dunia!”

Sudah dua kali Habib Luthfi mengadakan Konferensi Internasional ulama-ulama sufi, Januari dan Juli 2016, keduanya dilaksanakan di Pekalongan.

Para tamu luar negeri dari 40 negara merasakan hal yang sama bahwa Konferensi Bela Negara yang digagas JATMAN harus dicontoh oleh ulama seluruh dunia. Sudah waktunya ulama sufi menjadi tokoh pemersatu perdamaian dunia.

“Insyaallah bulan Maret akhir akan mengumpulkan thariqah seluruh dunia menjadi Muktamar Aam Thariqah se-Dunia. Rencananya akan diadakan di Jakarta atau Pekalongan, sehingga Indonesia menjadi muara thariqah seluruh dunia yang bersumber di Indonesia,” ucap Habib Luthfi di hadapan muktamirin di Pekalongan. (Red: Fathoni)