Betapa banyak manusia yang memiliki banyak jasa, akan tetapi ia justru tidak ingin dikenal. Seperti halnya dengan para ulama yang banyak berjasa bagi bangsa ini. Mereka turut berjuang tanpa ingin dianggap sebagai pahlawan.
“Jadilah seperti gula dalam minuman kopi atau teh. Tanpa gula, kopi terasa pahit. Akan tetapi ketika terasa nikmat, orang tidak akan menyebut jasa gula. Gula sabar, meskipun yang disanjung dan disebut nikmat kopinya,” terang Habib Syech di depan puluhan ribu jamaah yang memadati koridor Jalan Jendral Sudirman Solo, Sabtu (22/10) malam.
Begitu pula orang-orang yang ikhlas dalam berjuang. Meskipun tidak dikenal, tetapi terkadang kedudukan mereka lebih mulia. “Mereka yang tidak terkenal ini mungkin justru memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada yang dikenal.”
Mustasyar PWNU Jateng itu berpesan kepada hadirin agar menjadi manusia yang bermanfaat. “Jadilah seperti pohon mangga. Apapun yang diterimanya, baik pupuk, baik air, baik dikencingi, akar pohon akan tetap menerima dan menyaringnya, untuk kemudian untuk menghasilkan buah yang manis (memberikan manfaat),” tutur Habib Syech.
Pada kesempatan ini Pemkot Surakarta secara simbolis memberikan bantuan berupa alat hadrah untuk 51 kelurahan di Kota Surakarta. Walikota Hadi Rudyatmo juga mengutarakan rencana pemkot untuk pembangunan masjid raya. “Ini sudah mulai kita sayembarakan desain masjid. Harapannya tahun 2017 sudah mulai terbangun,” kata Rudy. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Pola Hidup Positif Pasca-Ramadhan
2
Membatalkan Puasa Syawal karena Disuguhi Hidangan saat Bertamu, Bagaimana Hukumnya?
3
Khutbah Jumat: Meraih Pahala Berlimpah dengan Puasa Syawal
4
Hukum Mengulang Akad Nikah karena Grogi
5
Khutbah Jumat: Syawal, Menjalin Silaturahmi dan Memperkokoh Persatuan Bangsa
6
Tellasan Topak, Tradisi Perayaan Lebaran Ketupat di Madura pada 8 Syawal
Terkini
Lihat Semua