Nasional

Hadapi Virus Corona, Masyarakat Diminta Tidak Panik

Sel, 4 Februari 2020 | 09:15 WIB

Hadapi Virus Corona, Masyarakat Diminta Tidak Panik

Foto: Ketua PDNU Karawang dr Argen RS Rombot (tengah) saat menjadi tim medis Karawang Bersholawat didampingi dr H Sri Raharjo SH MH MMRS dan dr H Deddy Ferry Rahmat MKM. (Foto: Dok. dr Argen)

Karawang, NU Online 
Virus Corona berhasil menghebohkan dunia kesehatan internasional. Pasalnya, dalam waktu singkat, virus yang bermula dari Wuhan, Tiongkok tersebut telah menyebar ke berbagai negara. Meski belum ada temuan, namun virus jenis baru yang bernama Novel Coronavirus (2019-nCOV) itu diduga sudah masuk ke Indonesia.

Mengenai hal ini, Ketua Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dr Argen RS Rombot meminta masyarakat tidak panik terhadap isu atau berita yang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.

“Sebab, jika panik maka khawatir saat mendapat informasi tentang virus Corona, walaupun itu misalnya berita hoaks, dia akan memviralkannya di medsos atau bahkan mungkin bisa bertindak berlebihan yang tidak sesuai prosedur,” ujar dr Argen kepada NU Online melalui sambungan telepon, Selasa (4/1).

Ditambahkannya, masyarakat diminta tetap tenang namun selalu waspada karena virus yang mirip dengan sindrom pernapasan akut parah ini cukup berbahaya serta bisa menyerang dan menular kepada siapa saja tanpa pandang usia.

“Virus ini bisa menyebabkan penyakit pneumonia atau infeksi peradangan akut di jaringan paru-paru yang menyebabkan demam, lemas, batuk kering, sesak serta kesulitan bernafas,” jelasnya.

Dr. Argen menambahkan, masyarakat disarankan untuk selalu menjaga sistem imun dengan cara meningkatkan gaya hidup sehat, menghindari bersentuhan langsung dengan hewan atau unggas dan hewan liar serta memeriksa kesehatan ketika mengalami gejala demam atau sulit bernafas.

“Apalagi bagi orang yang baru pulang dari Tiongkok atau negara yang dinyatakan terdapat pasien yang terjangkit virus Corona, sangat disarankan memeriksa kesehatannya,” tambah dr Argen.

Selain itu, sambungnya, masyarakat juga diharapkan bisa lebih memperhatikan kesehatan tubuh Balita dan Lansia yang ada dalam keluarga sebab daya tahan tubuh pada usia keduanya terhitung tidak stabil.

“Karena prinsipnya adalah lebih baik mencegah dari pada mengobati,” tandas dr Argen.

Lebih lanjut, ia menegaskan tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Sebab, dengan memiliki badan yang sehat dan tubuh yang kuat dapat menunjang terhadap kelancaran semua aktivitas dan ibadah yang sudah diperintahkan agama.

Kontributor: Aiz Luthfi
Editor: Musthofa Asrori