Nasional

Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari Satukan Islam dan Nasionalisme

Sab, 28 Januari 2017 | 04:07 WIB

Yogyakarta, NU Online
Ungkapan hubbul wathon minal iman, cinta tanah air sebagian dari iman merupakan ungkapan Hadratusyeikh KH. Hasyim Asy’ari yang fenomenal di kalangan umat Islam di Indonesia.

Menurut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, tidak ada ulama besar di dunia ini yang berani menyatakan hubbul wathan minal iman. Namun, Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari berani mengungkapkannya.

“Nasionalisme KH Hasyim Asy'ari berbeda dengan nasionalisme Eropa maupun nasionalisme sekuler Arab," tegas Kiai Said saat berpidato pada acara pelantikan Pengurus Wilayah NU DIY di Gedung Multipurpose UIN Sunan Kalijaga, Kamis malam (26/1).
.
Menurut Kiai Said, lahirnya ungkapan hubbul wathan minal iman, tidak lepas dari konsep Islam Nusantara yang telah berhasil mengawinkan antara nasionalisme dan Islam. Indonesia berbeda dengan di beberapa negara Timur Tengah yang mempunyai kesulitan dalam menyatukan keduanya.

"Makanya kiai-kiai mendirikan pesantren yang terkenal nama desanya, bukan nama pesantrennya; Lirboyo, Lasem, Rembang, Krapyak, Buntet, Cipasung, Kempek," tambah Kang Said.

Menyatunya nasionalisme dan Islam di Indonesia, lanjut Kang Said, bisa dilihat dari bangunan masjid, kantor pemerintah dan alun-alun yang saling berdekatan. Masjid menjadi simbol ulama, kantor pemerintah sebagai umaro dan alun-alun simbol rakyat. Ketiga komponen tersebut, mesti bersatu dalam membangun dan menjaga PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945).

Kiai Said juga memberikan ucapan selamat kepada KH Mas'ud Masduqi dan Prof. Nizar Ali yang dipercaya menjadi Rais dan Ketua PWNU DIY. Ia berharap PWNU DIY tetap istiqomah dalam mengawal dan menjaga NKRI dan paham Ahlussunah wal-Jamah di Nusantara. (Icin/Abdullah Alawi)