Nasional

Harlah Ke-38, Inilah Perubahan Paling Mendasar Lakpesdam PBNU

Jum, 7 April 2023 | 15:45 WIB

Harlah Ke-38, Inilah Perubahan Paling Mendasar Lakpesdam PBNU

KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil saat mengisi sambutan dalam kegiatan serah terima jabatan pengurus Lakpesdam NU dari periode 2015-2021 kepada pengurus baru 2022-2027. Acara ini berlangsung di Gedung PBNU 2, Matraman Jakarta, Kamis (31/3/2022). (Foto: NU Online/Suwitno).

Jakarta, NU Online
Pada 7 April 2023, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama (NU) genap berusia 38 tahun. Dari masa ke masa, berbagai perubahan telah dilakukan.

 

Ketua Lakpesdam PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) mengatakan bahwa perubahan yang sangat menonjol bagi lembaga yang lahir pada 1985 itu adalah soal program kaderisasi. Di era kepemimpinan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat ini, kaderisasi menjadi perhatian besar bagi keberlangsungan Perkumpulan NU.

 

“Perubahan paling mendasar adalah dalam program. Karena di era Gus Yahya ini ada visi kaderisasi. Program berupa kaderisasi yang lumayan menonjol. Jadi di era Gus Yahya ini, kaderisasi mendapatkan perhatian yang besar, Lakpesdam adalah salah satu lembaga di dalam PBNU yang diberikan tugas untuk mengawal pengaderan ini,” ucap Gus Ulil saat dihubungi NU Online, Jumat (7/4/2023).

 

Pengaderan yang pelaksanaannya dipegang langsung oleh Lakpesdam PBNU, kini sudah berlangsung. Sebagai faktor pendukung, terdapat pembenahan kurikulum agar lebih solid, instruktur kaderisasi yang lebih baik, dan pengorganisasian yang lebih tertib. Meski masih terdapat berbagai kekurangan, tetapi pengaderan di era Gus Yahya ini menjadi perhatian yang serius untuk dilakukan secara serius.

 

Gus Ulil mencatat, program kaderisasi yang sekarang sudah berlangsung cukup masif adalah pada tingkat dasar yakni Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU). Pada periode Juni 2022 hingga April 2023 ini, PD PKPNU sudah berlangsung di berbagai daerah dengan melibatkan 20 ribu kader.

 

“Kemudian sekarang sudah dimulai pengaderan di tingkat menengah, namanya PMKNU (Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama). pengaderan tingkat menengah ini memang tidak semasif pada tingkat dasar karena memang lebih selektif,” ujar Gus Ulil.

 

Selanjutnya, saat ini Lakpesdam PBNU sedang mulai disusun kurikulum dan silabus untuk mempersiapkan pengaderan di tingkat lanjut yaitu Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN-NU). “Hari-hari ini sedang disusun silabusnya dan dikonsolidasikan,” katanya.

 

Selain AKN-NU, lanjut Gus Ulil, Lakpesdam PBNU sekarang juga sedang menyusun silabus untuk pengaderan para kiai di jajaran syuriyah NU yaitu Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK). Bersama para kiai syuriyah, Gus Ulil bertugas untuk menangani secara khusus pengaderan ini.

 

“Jadi yang paling menonjol di dalam Lakpesdam sekarang ini adalah memang membenahi soal pengaderan ini,” pungkas Gus Ulil.

 

Dikutip dari NU Pedia, Lakpesdam dilahirkan sebagai salah satu ikhtiar NU untuk mengawal deklarasi ‘Kembali ke Khittah 1926’ yang diputuskan dalam Muktamar ke-27 di Situbondo pada 1984.

 

Lembaga ini berdiri atas ide KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan dibidani oleh Fahmi D. Syaifuddin yang waktu itu menjabat sebagai salah seorang Ketua PBNU. Dalam sebuah kesempatan Gus Dur mengatakan bahwa Lakpesdam dibentuk PBNU dengan misi awal mencetak orang-orang agar program NU berfungsi dengan baik.

 

“Lakpesdam diharapkan menciptakan manusia yang layak di kemudian hari dengan membuat pelatihan-pelatihan untuk pengembangan tenaga-tenaga NU,” kata Gus Dur, dikutip dari NU Pedia di Super App NU Online.

 

Pewarta: Aru Lego Triono 
Editor: Aiz Luthfi