Hati-hati Propaganda SARA, Indonesia Tak Hanya DKI!
NU Online · Ahad, 16 Oktober 2016 | 10:02 WIB
Masyarakat di luar DKI Jakarta diimbau tak ikut larut dalam polemik Surat Al-Maidah ayat 51 yang sarat kepentingan politik praktis menjelang Pilkada DKI Jakarta pada Februari 2017 mendatang.
"Hati-hati, ini urusan agama yang dikaitkan sama urusan politik. Kita tidak boleh terpancing, lagian KTP kita Subang, nggak bakal ikut nyoblos," imbau Mustasyar PCNU Subang KH Nawawi dalam taushiyahnya di Pesantren Al-Karimiyah, Subang, Sabtu (15/10).
Ia pun menambahkan, perbedaan penafsiran dalam Al-Qur'an sudah muncul berabad-abad yang lalu. Menurutnya, jika pembahasan Surat Al-Maidah ayat 51 ini muncul bukan dalam momentum Pilkada DKI seperti sekarang, hampir bisa dipastikan tidak akan gaduh seperti ini.
Dikatakannya, keterangan agama sudah jelas bahwa kafir itu ada kafir harbi yang memerangi umat Islam, ada juga kafir dzimmi, yaitu orang yang tidak beriman kepada Allah, Rasul dan ajaran Islam namun dalam kehidupan bermasyarakat memiliki kepekaan sosial terhadap umat Islam.
"Kalau ada orang kafir yang shadaqah, itu halal buat kamu, adapun soal keimanan itu bukan urusan kita, itu urusan dia dengan Allah," jelas mantan ketua dan rais PCNU Subang itu.
Kiai Nawawi menambahkan, jika kegaduhan yang berbau SARA ini tidak kunjung reda dikhawatirkan akan memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI, serta menyulut konflik horizontal, karena mesti diingat bahwa Indonesia bukan hanya DKI Jakarta saja, di beberapa wilayah di Indonesia ada umat Islam yang hidup di daerah yang mayoritas penduduknya non-Muslim. (Aiz Luthfi/Mahbib)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua