Nasional

Haul KH Ali Mustafa Yaqub, Darus Sunah Gelar Bahtsul Masail

NU Online  ·  Sabtu, 9 Maret 2019 | 16:15 WIB

Haul KH Ali Mustafa Yaqub, Darus Sunah Gelar Bahtsul Masail

Bahstul Masail Pesantren Darus Sunah Ciputat

Jakarta, NU Online
Madrasah Darus Sunnah, Ciputat, Jakarta Selatan tengah menggelar haul ketiga almarhum KH Ali Mustafa Yaqub. Salah satu kegiatan yang digelar adalah bahtsul masail, Sabtu (9/3).

Acara ini dihadiri para santri dari 20 pesantren dari sekitar Jabodetabek. Beberapa pesantren yang tercatat hadir adalah Pesantren Darut Tasbih (Tangerang), Pesantren As-Shiddiqiyyah (Jakarta Barat), Pesantren Awwabin (Depok), hingga Pesantren Khas Kempek (Cirebon, Jawa Barat).

Untuk mengatur berjalannya acara, panitia menghadirkan sejumlah alumni selaku Muharrir (pengarah diskusi) dan asatidz Darus-Sunnah selaku Mushohhih (korektor dan komentator akhir). Permasalahan yang dibahas pada kali ini adalah adalah persoalan Bolehkah Marbot Melarang Anak-Anak Masuk Masjid; Orang yang koma selama satu bulan, haruskah melakukan qadha atas shalat yang ditinggalkan; dan hukum menggunakan speaker di masjid. 

Dalam kegiatan bahtsul masail para baahits (peserta bahtsul masail) saling mengeluarkan argumennya dalam menjawab persoalan tersebut berdasarkan ibarat (kutipan-kutipan) dari para ulama di berbagai kitab. Secara umum, para baahits berbeda pendapat antara boleh atau tidak seorang marbot 'mengusir' anak kecil untuk masuk masjid.

Para bahis berbeda pendapat antara kekhawatiran kehadiran anak-anak di dalam masjid akan menganggu para jamaah (tasywisy) yang shalat atau mengutamakan pendidikan berupa pembiasaan anak-anak untuk pergi ke masjid. Pertimbangan lain juga soal kekhawatiran anak-anak membawa najis saat masuk masjid sehingga bisa mengotori (talwits).

Perwakilan dari Pesantren Miftahul Ulum,terkesan dengan acara yang diadakan di Darus-Sunnah ini. Apalagi, sangat jarang ada pesantren di Jakarta yang memiliki kesadaran pentingnya Bahtsul Masail. Bahkan, Miftahul Ulum berencana menyelenggarakan acara yang sama dengan mengundang santri-santri se-Jabodetabek untuk melakukan bahtsul masail dengan tema money politic. 

Sementara itu perwakilan Pesantren Awwabin Depok merasa bahwa selama ini kegiatan-kegiatan bahtsul masail lebih banyak dilakukan di Jawa Timur. Namun, kini mereka merasa senang sekali ketika kegiatan tersebut justru ada di sekitar Jabodetabek. (Muhamad Masrur/Kendi Setiawan)