Nasional

Indonesia Election Visit Program 2024 Kunjungi TPS Khusus pada Hari H Pemungutan Suara

Sel, 13 Februari 2024 | 23:30 WIB

Indonesia Election Visit Program 2024 Kunjungi TPS Khusus pada Hari H Pemungutan Suara

Indonesia's Election Visit Program 2024. (Foto: NU Online/Malik)

Jakarta, NU Online

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengadakan Indonesia Election Visit Program (IEVP) dari tanggal 12-15 Februari 2024. Pada tanggal pemungutan suara, Rabu (14/2/2024), peserta IEVP yang terdiri dari perwakilan negara sahabat, Election Management Body (EMB), universitas dalam maupun luar negeri, dan NGO dalam maupun luar negeri akan mengunjungi Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus.


“Jadi besok kita akan mengantarkan mereka sejak Pukul 7 pagi di mana TPS dibuka, mereka akan melihat di daerah padat penduduk, lalu kemudian ada juga nanti di lokasi khusus seperti panti sosial, seperti lapas rutan, lalu juga perumahan, lalu TPS reguler,” ujar Ketua Divisi Data dan Informasi KPU RI Betty Epsilon Idroos kepada wartawan seusai Seminar Internasional IEVP di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa (13/2/2024).


Ia mengatakan  bahwa peserta IEVP adalah pengunjung, sehingga tidak diizinkan masuk ke dalam TPS. Mereka hanya diperbolehkan untuk melihat dan menyaksikan bagaimana pemilu dilaksanakan di TPS di Indonesia.


Dia menjelaskan bahwa Indonesia Election Visit Program adalah program yang disiapkan oleh KPU bagi sahabat-sahabat dari luar negeri sebagai pengunjung, dengan tujuan untuk melihat pelaksanaan pemilu di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mempromosikan demokrasi melalui pemilu pada tahun 2024.


“Tadi atas nama KPU, kami mempresentasikan terkait dengan perjalanan pemilu sejak tahapan pemilu pertama dilakukan yaitu Tanggal 14 Juni Tahun 2022 sampai hari ini persiapannya menjelang besok hari H pemungutan suara 14 Februari 2024. Jadi kita sampaikan apa saja yang sudah kita lakukan, besok seperti apa hari H pelaksanaannya. Lalu bagaimana cara kita melakukan rekapitulasi perolehan suaranya,” ujarnya.


Ia menyampaikan bahwa ketika seminar ada pertanyaan mengenai cara memutakhirkan data pemilih sebanyak 204 juta bagi mereka merupakan hal yang luar biasa, mengingat data tersebut tersebar di 17 ribu pulau, 38 provinsi, dan 514 kabupaten/kota dengan beragam jenis manusia serta berbagai jenis sosial budaya.


Bety menambahkan peserta IEVP yang terdiri dari berbagai instansi sekitar 181 orang sama-sama belajar untuk meningkatkan demokrasi melalui pemilu.


“Jadi, kita sama-sama belajar tadi misalnya dari Ekuador dia sharing terkait dengan apa yang sudah dilakukan di sana, lalu kemudian teman-teman Fiji juga, dan kita sama-sama diskusi tentang apa yang sudah dilakukan oleh mereka, kita juga sharing Indonesia seperti apa, melakukan kegiatan kepemiluannya. Artinya kita promosi demokrasi melalui Pemilu 2024,” pungkasnya.