Nasional

Ingin Khatam Qur’an 30 Juz? Ikuti Tarawih 1 Malam 1 Juz di Masjid Gus Dur

Kam, 23 Maret 2023 | 17:30 WIB

Ingin Khatam Qur’an 30 Juz? Ikuti Tarawih 1 Malam 1 Juz di Masjid Gus Dur

Wakil Ketua PP JQHNU KH Jazim Hamidi saat memberi taushiyah kepada jamaah Tarawih di Masjid Gus Dur pada malam pertama Ramadhan 1444 H, Rabu (22/3/2023) malam. (Foto: NU Online/Musthofa Asrori)

Jakarta, NU Online
Para jamaah yang memiliki keinginan untuk secara tidak langsung turut mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz selama Ramadhan, silakan mengikuti jamaah shalat Tarawih 1 Malam 1 Juz di Masjid Gus Dur.


Ajakan tersebut disampaikan Wakil Ketua PP JQHNU KH Jazim Hamidi yang membuka resmi kegiatan shalat Tarawih 1 juz sekaligus menjadi imam pada malam pertama di Masjid Al-Munawwaroh Jalan Warung Sila nomor 10 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (22/3/2023) malam.


“Tarawih 1 malam 1 juz bukan hanya dilaksanakan di tempat ini (Masjid Gus Dur). Akan tetapi, di masjid-masjid lainnya juga, termasuk di Masjid Negara, yaitu Istiqlal, juga menggelar Tarawih 1 malam 1 juz,” kata Kiai Jazim kepada para jamaah.


Sekretaris Majelis Ilmi PC JQHNU Kota Depok ini menambahkan bahwa ibadah membaca Al-Qur’an pahalanya sangat besar. Jika dibaca sambil duduk, ia memiliki pahala dihitung bukan per kata, tetapi per huruf.


“Apalagi membaca atau menyimak Qur’an dalam shalat di bulan Ramadhan, pahalanya tentu lebih besar. Paling tidak, dengan kita berjamaah Tarawih 1 malam 1 juz kita bisa khatam Qur’an sekali kalau di luar itu tidak sempat tadarus,” terangnya.


Pria jebolan Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta ini mengatakan, puasa merupakan ibadah khusus. Dalam hadits Qudsi, Allah berfirman: “Puasa itu untuk-Ku. Aku sendiri yang akan memberi pahala untuk puasa.”


“Jika ibadah yang lain itu manfaatnya buat orang lain, maka manfaat puasa untuk diri sendiri. Puasa itu merupakan ibadah yang benar-benar hanya pelakunya dan Allah yang tahu,” tutur Kiai Jazim.


Ia menambahkan, pentingnya puasa juga dapat ditemukan dalam hadits Rasulullah saw yang menyebut bahwa puasa itu menyehatkan. “Shumuu, tashihhu. Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat,” ungkapnya seraya menyitir hadits nabi.


Setelah setahun penuh mesin pencernaan manusia bekerja tanpa henti untuk mencerna beragam makanan, kata dia, jika tidak dilakukan ‘turun mesin’ melalui ibadah puasa, tentu akan berbahaya.


“Itulah manfaat besar dari ibadah puasa ini di mana manfaatnya bukan untuk orang lain, namun untuk diri kita sendiri. Karena sumber penyakit adalah makanan itu sendiri jika tidak terkontrol,” tegas Kiai Jazim.


Oleh karena itu, ia mengajak para jamaah untuk bersyukur karena diberi kesempatan oleh Allah swt untuk bertemu dengan Ramadhan 1444 H ini. “Banyak sekali manfaat dan pahala yang berlipat di bulan suci ini,” pungkasnya.


Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Muhammad Faizin