Nasional

Ini Istighotsah KH Hasyim Asy’ari

Kam, 15 Juni 2017 | 15:38 WIB

Jombang, NU Online 
Pendiri NU, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari dikenal sebagai ulama Ahli Hadits. Kakek Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) ini juga banyak menulis kitab, termasuk menulis wirid Istighotsah. 

Dalam Istighosah itu KH Hasyim Asy'ari itu, diawali dengan bacaan Asmaul Husna, kemudian istighfar dan diakhiri dengan syair qoshidah  yang ditulis As-Syayid Al Habib Abdullah bin Husain bin Thohir Ba ‘alawi yang ada di kitab Manaqib Syaekh Abdul Qodir Al Jailani.

Menurut Agus Zaky Hadziq, awrad istighotsah karya KH Hasyim Asy’ari, mungkin belum banyak diketahui khalayak umum. Namun dirinya yakin istighotsah itu beredar di kalangan santri pendiri pesantren Tebuireng Jombang ini.

“Saya dapat istighotsah Mbah Hasyim itu dari salah satu santri Tebuireng yang menjadi pengasuh pesantren Thoriqul Huda Ponorogo. KH Fahruddin,” tuturnya.

Gus Zakky yang merupakan cucu KH Hasyim Asyari ini mengungkapkan, KH Fahruddin saat menjadi santri Tebuireng mendapatkan ijazah istighotsah dari KH Choliq Hasyim salah satu putra Mbah Hasyim Asy’ari. 

“Kebetulan, beberapa bulan sebelum wafatnya, KH Fahruddin, saya sempat bersilaturrahim ke Pesantren Thoriqul Huda Ponorogo. Waktu itu beliau memberikan wirid istighotsah itu, katanya beliau mendapatkan istighosah itu dari KH Choliq Hasyim salah satu putra Mbah Hasyim Asy’ari,” imbuhnya.

KH Choliq Hasyim merupakan generasi ke 5, sebagai pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, Sebelumnya, pesantren Tebuireng dipimpin KH Hasyim Asy’ari selaku pendiri, kemudian dilanjutkan KH Wahid Hasyim, KH Abdul Karim Hasyim, KH Bidlowi dan KH Choliq Hasyim.

Menurut Gus Zaky, ada secuil kisah tentang istighotsah tersebut. Konon KH Hasyim  Asy'ari pernah memprediksi akan terjadinya gonjang-ganjing yang akan menimpa Indonesia wa bil khusus Nahdlatul Ulama. 

“Istighotsah ini sudah selayaknya diamalkan para pengurus dan jamaah NU dimanapun berada, “pungkasnya. (Muslim Abdurrahman)