Nasional HARI SANTRI 2019

Ini Rangkaian Festival Tajug LTM PBNU Tahun 2019

Sel, 12 November 2019 | 15:30 WIB

Ini Rangkaian Festival Tajug LTM PBNU Tahun 2019

Panitia Festival Tajug dan pengurus LTM PBNU berfota bersama di panggung acara. (Foto: NU Online/Rahman)

Jakarta, NU Online

Tahun ini Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) kembali menggelar kegiatan Festival Tajug . Rangkaian pra acara Festival Tajug sudah dimulai sejak Ahad (10/11) kemarin. Kegiatan inti akan berlangsung selama 4 hari, yakni 22- 24 Nopember 2019.

 

Pembukaan direncanakan akan dilangsungkan pada Jum’at (22/11) di alun-alun Kesultanan Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat.

 

Dalam Festival Tajug tersebut Panitia menyiapkan beberapa lomba yang dibuka untuk umum. Di antaranya adalah lomba adzan pitu, puji-pujian, tahfidz juz 30, hadrah, dan kaligrafi. Semua akan dilangsungkan pada 23 November 2019.

 

Selanjutnya di hari yang sama juga akan digelar beberapa pelatihan, yaitu pelatihan shalat sempurna, pelatihan muharrik masjid, dan halaqah kemasjidan.

 

Sebagai pra acara, Road Show Qari atau Zona Santri Milenial sudah dihelat Ahad (10/11) di Kabupaten Purwakarta. Lalu dilanjutkan Selasa, (12/11) di Kabupaten Majalengka, Jumat (15/11) di Kabupaten Cirebon, Senin (18/11) di Kabupaten Indramayu, Selasa (19/11) di Kabupaten Kuningan, dan Kota Cirebon Jum’at (22/11).

 

Kemudian di arena Festival Tajug yang digelar dalam rangka peringatan Hari Santri 2019 itu, panitia menyuguhkan berbagai stand ekonomi kreatif masyarakat dan lembaga-lembaga di bawah naungan PBNU. Banyak pernak-pernik yang bisa dilihat pengunjung.

 

Sedangkan dalam puncak rangkaian acara, Ahad (24/11), ada bersih-bersih masjid kasultanan oleh 500 penggerak masjid se-Jawa Barat. Kegiatan ini juga dihadiri 100 Sultan dari berbagai daerah di Indonesia serta hiburan oleh Puja Syarma dan Marjinal Band.

 

Sekretaris Panitia Festival Tajug LTM PBNU, Muiz Ali mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat mencintai masjid. Menurutnya, mengingatkan kepada masyarakat untuk terus memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan seperti tilawatil qur’an dan kegiatan ibadah mahdloh.

 

“Festival Tajug adalah kegiatan yang sangat penting untuk mendorong masyarakat selalu mencintai masjid, mencintai Al-Qur’an,” kata Muiz kepada NU Online Selasa (12/11)

 

Ia menjelaskan yang paling penting Festival Tajug berkaitan erat dengan wasiat Sunan Gunung Djati bahwa beliau menitipkan masjid dan fakir miskin kepada umat Islam. Atas dasar itu pula Muiz mengajak kepada warga Jawa Barat untuk melaksakan wasiat tersebut dengan memakmurkan masjid yang ada.

 

“Bahwa kita harus terdorong, kita harus termotivasi untuk selalu bersemangat untuk memakmurkan mesjid-masjid kita, mushala-mushala kita, surau-surau kita, dengan kegiatan yang beragam penuh kreatifitas inovasi dan berdasarkan agama kita,” katanya.

 

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori

Editor: Aryudi AR