Nasional

Ini Rekomendasi Bahtsul Masail Kongres Pergunu II Terkait Full Day School

NU Online  ·  Sabtu, 29 Oktober 2016 | 13:04 WIB

Mojokerto, NU Online
Komisi Bahtsul Masail Kongres II Pergunu yang digelar di Mojokerto, Jumat (28/10) memfokuskan pembahasan pada bidang pendidikan terkait wacana pemerintah terhadap pemberlakuan Full Day School (FDS). Forum menganggap wacana ini apabila diberlakukan pasti memiliki plus dan minus.

Dalam konteks Nahdlatul Ulama di mana masyarakatnya banyak yang menyelenggarakan kegiatan diniyah, TPQ dan lain sebagainya, Full Day School jelas merugikan karena eksistensi lembaga diniyah dan TPQ yang menjadi karakteristik NU terancam bubar.

Karena itu, forum menolak pemberlakukan FDS jika pelaksanaannya akan merugikan agama, siswa, orang tua, dan atau lembaga pendidikan lain seperti madrasah diniyah dan lain-lain. Forum menerima dengan catatan FDS dapat dikemas sinergi dengan kegiatan pendidikan lain.

Forum ini menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah tentang masalah FDS sebagai berikut.

1. Gagasan pemberlakukan Full Day School harus didahului dengan kajian komprehensif yang matang (dengar pendapat dari para pihak dan uji publik).

2. Jika Full Day School diberlakukan, maka standar minimal pendidikan harus dipenuhi oleh pemerintah (mengacu pada 8 SNP).

3. Full Day Learning dengan memperhatikan kearifan lokal .

4. Jika Full Day School didiberlakukan, maka penentuan pendidik agama harus disepakati/disetujui oleh wali murid.

5. Materi pendidikan moral dan atau karakter diperbanyak. (Kendi Setiawan/Alhafiz K)