Nasional

Inilah Ucapan Selamat Lebaran PBNU Zaman KH Hasyim Asy’ari

Sel, 5 Juli 2016 | 20:01 WIB

Di majalah Berita Nahdlatul Oelama (BNO) tahun 1354 H, hoofdbestuur (Pengurus Besar) Nahdlatul Ulama menghaturkan selamat hari raya Idul Fitri. Di tahun itu Idul Fitri jatuh pada tanggal 7 Januari 1936 M, sepuluh tahun sejak NU didirikan dan Indonesia (Hindia Belanda) masih dijajah Belanda.

Pada kolom haturan selamat Idul Fitri di majalah yang terbit 1 Januari 1936 tersbut, jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah Hoofdbestuur Nahdlatul Ulama dicantumkan di situ mulai Hadrotusyekh KH Hasyim Asy’ari dan pengurus lain.  

Diantara kiai-kiai yang disebut adalah KH Ridwan bin Abdullah Surabaya, Abdul Wahab bin Hasbullah Surabaya, Abdullah bin Ali, KH Hamim, KH Sahal, KH A Faqih dll. Sementara di Tanfidziyah KH M Noer, H S Samil, M Kariadi dan lain-lain.

Ucapan selamat Idul Fitri itu berbunyi, Menghatoerkan selamat hari raya A’Idil fitri kehadapan sekalian Ichwanul moeslimin wal moeslimat, pembaca BNO umuman, wachoesoeson qoum Nahdliijin, menghatoerkan poela beberapa jenis kesalahan, kelalaian, kehilapan dan koerangnya Ta’addoeb semasa doedoek dalam Bestoeran, maoepoen sebeloemnya; Maka atas hal demikian, tenteo sedjoemlah kami ampoenja doesa hak adami, moehoen di maafkan sekaliannja dari Doenia hingga Acherat kelak.

Di samping inipoen ta’loepalah kami sekalian bersedia memafakan sekedar doesa saudara terhadap kami sekaliannja.

Dan mari kita berdo’ea pada Allah djoega bersama-sama, disampaikan Oemoer kita masing-masing sampai bertemu A’idilfitri tahoen jang akan datang 1355 Amin!!

Pada tahun 1936 beberapa sejarah penting NU tercatat, NU menggelar Kongres ke-11 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pada waktu itu Hidayah Islamiyah, sebuah organisasi Islam bergabung dengan NU. Pada tahun itu pula KH Wahid Hasyim mendirikan Ikatan Pelajar-Pelajar Islam di Jombang, membangun taman bacaan tak kurang 500 buku, termasuk majalah, surat kabar dalam bahasa Jawa dan Indonesia.  

Menurut Ensiklopedi NU (terbit 2014), majalah BNO, diperkirakan terbit pertama kali tahun 1931. Majalah itu diupayakan oleh kiai-kiai NU dengan harapan berperan sebagai obor kaum muslimin pada umumnya dan nahdliyin khususnya. (Abdullah Alawi)