Nasional KONGRES IPNU-IPPNU

IPNU Jatim: Perkuat Pendidikan Politik Kebangsaan

Kam, 20 Desember 2018 | 18:00 WIB

Surabaya, NU Online
Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur kembali merumuskan ide dan gagasan pada Kongres IPNU IPPNU. Kongres XIX IPNU yang akan digelar di Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat, pada 21 hingga 24 Desember 2018. 

“Kongres bukan ajang sebagai memilih nakhoda baru saja, melainkan sebagai ajang komunikasi, merumuskan arah perjuangan pelajar tiga tahun ke depan,” kata Choirul Mubadiin, Kamis (20/12).

Menurut Ketua PW IPNU Jatim ini ada tiga isu yang akan dibawa atau diusulkan pada kongres tersebut. 

Pertama soal pelajar yang antipati terhadap politik, terlebih tahun politik. “Alvara Research Center merilis hasil survey mengatakan 22 persen generasi milenial yang mengikuti pemberitaan soal politik, selebihnya lebih aktif dan mengikuti pemberitaan seputar olahraga, musik, film, gaya hidup dan teknologi,” kata Diin, sapaan akrabnya.

Dalam pandangannya, generasi milenial adalah yang saat ini duduk di bangku pelajar. “Tugas IPNU ke depan harus memberikan pelajaran atau pendidikan politik kepada generasi yang memasuki usia produktif ini,” ungkap mantan Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Blitar ini. Sebab kalau mereka dibiarkan seperti ini, akan mudah diprovokasi, diadu domba dan terjangkit virus hoaks di media sosial, lanjutnya.

Selain itu, dampak dari minimnya pendidikan politik kebangsaan, sehingga kecintaan kepada tanah air di kalangan pelajar begitu kurang. “Hasil survey mengatakan 23,3 persen pelajar SMA setuju dengan jihad demi tegaknya negara Islam atau khilafah,” tegasnya. 

Ini menunjukkan pelajar sudah mulai didoktrin gerakan intoleransi, karena mereka kurangnya pendidikan politik kebangsaan, sehingga mereka lebih tertarik pada kajian yang mengarah pada ajaran Islam radikal. “Pada kongres ini kami harap IPNU bisa merumuskan kurikulum pendidikan politik kebangsaan bagi pelajar,” tutupnya. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)