Nasional

Jaringan Gusdurian Blitar Buka Kelas Pemikiran Gus Dur

NU Online  ·  Selasa, 6 September 2016 | 18:05 WIB

Blitar, NU Online
Jaringan Gus Durian Blitar menggelar kelas pemikiran Gus Dur di Pesantren Darur Roja' Selokajang, Srengat Kabupaten Blitar. Selama tiga hari Jumat-Ahad (2-4/9) mereka membahas gagasan-gagasan kemanusiaan dan keteladanan pribadi Gus Dur.

Pertemuan ini diadakan untuk mengenalkan pemikiran Gus Dur yang terangkum dalam sembilan nilai utama Gus Dur kepada pemuda setempat. Tampak hadir sebagai narasumber Alissa Wahid putri sulung Gus Dur. Peserta juga menyimak materi yang disampaikan Aan Anshori dan Roy Murtadhlo.

Pengasuh Pesantren Darur Roja'Romo KH Nurhidayatullah Dawami menceritakan sosok Gus Dur sambil meneteskan air mata. Ia menceritakan kesabaran Gus Dur sebagai Ketum PBNU tidak disediakan tempat duduk ketika Muktamar NU di Cipasung pada 1994.

“Gus Dur yang waktu itu sebagai Ketua Umum PBNU tidak diberikan kursi untuk tempat duduk dalam Muktamar. Namun beliau tetap sabar,” kata Kiai Nur yang ikut menghadiri Muktamar NU 1994.

Di samping kesabaran, Kiai Nur juga mengisahkan keberanian dan kesederhanaan Gus Dur di hadapan peserta kelas pemikiran Gus Dur. Gus Dur, menurutnya, pernah mengambil kebijakan yang berbeda dengan Pemerintah Orde Baru seperti dalam penetapan Idul Fitri.

Peserta pertemuan ini diharapkan dapat menerjemahkan pemikiran Gus Dur dan mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam pertemuan ini tampak aktif pengurus Lakpesdam dan aktivis PMII Blitar. Mereka berencana menindaklanjuti penyambutan Hari Perdamaian Internasional yang jatuh pada 21 September mendatang. (Sindu/Alhafiz K)